ECONOMICS

China Peringatkan Decoupling Dapat Hancurkan Ekonomi Global

Wahyu Dwi Anggoro 25/06/2024 14:55 WIB

Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan konsekuensi negatif dari kebijakan decoupling.

China Peringatkan Decoupling Dapat Hancurkan Ekonomi Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan konsekuensi negatif dari kebijakan decoupling di mana Barat berusaha berpisah secara ekonomi dari Negara Tirai Bambu tersebut

“Decoupling adalah tindakan regresif yang akan menyeret dunia ke dalam spiral destruktif,” kata Li pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Kota Dalian di timur laut China.

Ini adalah sesuatu yang tidak ingin kami lihat," dia menambahkan, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (25/6/2024).

Li juga membantah tuduhan yang menyebutkan negaranya menggelontorkan barang-barang murah ke seluruh dunia. Dia berargumen perusahaan asal negaranya bisa menawarkan harga terjagkau karena sangat kompetitif.

"Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan panggung luas bagi perusahaan untuk mengejar inovasi dan meningkatkan produk mereka," kata Li.

Pernyataan tersebut menyusul langkah Kanada membatasi impor kendaraan listrik buatan China. Uni Eropa juga berencana menaikkan tarif kendaraan listrik.

China menghadapi kompetisi dagang dengan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun ke belakang. Washington telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjegal ekonomi China, termasuk pembatasan ekspor teknologi.

Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping meminta jajarannya untuk mendukung inovasi karena negara-negara lain masih mendominasi sejumlah teknologi penting tertentu. Dia menyinggung beberapa sektor seperti sirkuit terpadu, peralatan mesin industri, perangkat lunak dasar, dan material canggih.

“Kami yakin dan mampu mencapai target pertumbuhan sekitar lima persen untuk tahun ini,” kata Li.

Pertemuan Forum Ekonomi Dunia, yang dikenal sebagai “Davos Musim Panas,” telah menarik perhatian para eksekutif bisnis global dan pemimpin dunia termasuk Presiden Polandia Andrzej Duda dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, yang juga berbicara di forum tersebut. (WHY)

SHARE