IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana perusahaan tekstil China yang akan mendirikan pabrik di Indonesia. Meski begitu, produknya diproyeksi sulit bersaing dengan produk impor dumping.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan pihaknya sangat senang dengan wacana investasi industri tekstil baru asal China tersebut. Selain membuka lapangan pekerjaan baru, Redma mengatakan investasi tersebut akan menggerakkan roda ekonomi Indonesia.
"Kami berharap investasi baru ini juga bisa memperkuat integrasi rantai nilai hingga bangsa kita bisa lebih mendapat manfaat dari nilai tambah yang dihasilkan," kata Redma saat dihubungi kepada IDXChannel, Minggu (23/6/2024).
Redmam menambahkan, perusahaan tekstil asal China itu juga akan bersaing dengan produk-produk impor tekstil China jika menjalankan bisnis menggunakan struktur cost yang ada di Indonesia. Ia menyebutkan, tantangan produk tekstil di Indonesia saat ini adalah bersaing dengan produk dumping impor asal China yang harga jualnya lebih murah dari bahan bakunya.
"Meskipun mereka pakai teknologi mesin terbaru sepertinya akan sangat sulit bersaing karena barang impor dumping dari China terlalu murahnya, bahkan di bawah harga bahan bakunya. Untuk itu juga pemerintah perlu melindungi investasi baru ini," tuturnya