ECONOMICS

China Selidiki Peran PwC dalam Kasus Penipuan Rp1.200 Triliun Evergrande

Wahyu Dwi Anggoro 22/03/2024 12:59 WIB

Pihak berwenang China memeriksa peran PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam kasus penipuan senilai USD78 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun.

China Selidiki Peran PwC dalam Kasus Penipuan Rp1.200 Triliun Evergrande. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pihak berwenang China memeriksa peran PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam kasus penipuan senilai USD78 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun yang dilakukan raksasa properti China Evergrande Group.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (22/3/2024), regulator sekuritas China pada awal pekan ini menuduh anak perusahaan utama Evergrande, Hengda Real Estate Group, melebih-lebihkan pendapatannya pada 2019-2020.

“Memeriksa kesalahan seperti ini adalah salah satu rutinitas audit yang paling mendasar,” kata Richard Murphy, profesor praktik akuntansi di Universitas Sheffield.

Menurut sejumlah sumber, pihak berwenang China menghubungi beberapa mantan akuntan PwC yang menangani audit Evergrande. Belum diketahui apakah para auditor yang terlibat juga akan mendapat sanksi.

PwC menolak memberikan komentar kepada Bloomberg.

Regulator sekuritas China telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap pimpinan Evergrande. Pendiri Evergrande Hui Ka Yan harus membayar denda besar dan dilarang beraktivitas di pasar modal China untuk seumur hidup.

Penipuan yang dilakukan Evergrande merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Nilainya lebih tinggi berkali lipat dibandingkan skandal Enron di Amerika Serikat (AS) pada 2001.

Evrgrande mengalami gagal bayar utang pada 2021. China menghadapi krisis properti parah sejak beberapa tahun ke belakang. (WHY)

SHARE