ECONOMICS

China Terancam Deflasi, Investor Berharap Lebih Banyak Stimulus

Wahyu Dwi Anggoro 10/07/2023 12:42 WIB

Tingkat inflasi konsumen China datar pada Juni 2023.

China Terancam Deflasi, Investor Berharap Lebih Banyak Stimulus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tingkat inflasi konsumen China datar pada Juni 2023 sementara harga pabrik turun lebih tajam dari perkiraan. Kondisi ini memicu kekhawatiran tentang risiko deflasi.

Menurut data yang dirilis Biro Statistik Nasional pada Senin (10/7/2023), indeks harga konsumen China pada Juni 2023 tidak berubah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dilansir dari Reuters, inflasi inti yang tidak termasuk biaya makanan dan energi melambat menjadi 0,4% dari 0,6% sementara harga produsen turun 5,4% dari tahun sebelumnya.

“Risiko deflasi sangat nyata,” kata Zhang Zhiwei, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management Ltd.

Data inflasi terbaru menambah bukti bahwa pemulihan ekonomi China sedang melemah. Pasar berharap memburuknya data ekonomi akan memicu lebih banyak spekulasi stimulus.

“Data hari ini tentu mendukung spekulasi terkait lebih banyak pelonggaran kebijakan,” kata Michelle Lam, ekonom di Societe Generale SA.

Produsen dalam beberapa bulan ke belakang menghadapi harga komoditas yang lebih rendah dan permintaan yang lemah di dalam dan luar negeri. Jika konsumen dan bisnis terus menahan pengeluaran atau investasi, hal tersebut dapat menyebabkan spiral penurunan harga.

Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,7% pada Senin saat istirahat tengah hari. Kenaikan didorong oleh saham teknologi karena investor mengharapkan kondisi industri mulai normal.

Indeks CSI 300 naik 0,5%, setelah turun selama tiga minggu. Yuan lepas pantai kembali melemah setelah data inflasi diumumkan. (WHY)

SHARE