Cicilan Motor Listrik Rp250 Ribu per Bulan, Minimal Punya Gaji Rp2 Juta
Selain subsidi Rp7 juta, kini memiliki motor listrik bisa memanfaatkan jasa pembiayaan dengan cicilan mulai Rp250 ribu.
IDXChannel – Pemerintah Indonesia terus berusaha mempercepat penggunaan motor listrik dengan menerapkan berbagai kebijakan. Selain subsidi Rp7 juta, kini memiliki motor listrik bisa memanfaatkan jasa pembiayaan dengan cicilan mulai Rp250 ribu.
SVP Consumer Loan Bank Mandiri (BMRI) Agus Hendra Purnama mengungkapkan, bank Himbara didorong untuk menyediakan jasa pembiayaan motor listrik. Bahkan, motor listrik subsidi bisa dimiliki dengan DP atau uang muka 0 persen.
Namun, untuk mendapatkan skema cicilan rendah dan DP 0 persen, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Skema kredit cicilan Rp250 ribu per bulan, berlaku untuk motor listrik subsidi di bawah Rp10 juta.
“Syaratnya sebenarnya mudah, teman-teman yang payroll atau gajinya dibayar bank Himbara itu DP-nya bisa 0 persen,” kata Agus dalam diskusi yang disiarkan dalam YouTube Kemenko Marves, belum lama ini.
“Maksimal tenor itu biasanya 3 tahun, tapi kami maksimalkan 5 tahun. Kemudian DP 0 persen di sini ada catatan khusus untuk nasabah di bank Himbara. Misalnya saya nasabah di BTN, maka saya dapat DP 0 persen di BTN,” sambungnya.
Persyaratan untuk melakukan kredit motor listrik yang harus dipenuhi adalah usia. Namun, usia maksimal untuk bisa mencicil motor listrik subsidi adalah 60 tahun.
Selain itu, gaji minimal yang harus dimiliki untuk mencicil sebesar Rp2 juta.
Agus mengungkapkan, belum semua motor listrik subsidi bisa didapatkan dengan skema kredit DP 0 persen dan cicilan rendah. Setidaknya, ada enam merek yang masuk dalam skema tersebut, yaitu Gesits, Selis, Volta, Alva, Rakata, dan Smoot.
“Ini akan terus bertambah. Ada 16 merek yang TKDN-nya sudah tercapai itu kita mau lakukan kerjasama, tapi kan kalau lembaga pembiayaan itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” ujar Agus.
Selain menyiapkan skema pembiayaan kepada konsumen, Agus mengungkapkan, bank Himbara juga menyediakan kemudahan untuk diler. Ia mengungkapkan hal itu sangat penting bagi perputaran uang dalam diler.
“Kalau konsumen beli motor listrik itu kan yang Rp7 juta itu ditalangin dulu oleh diler, dan cairnya itu baru satu sampai dua bulan. Nah, ini kita kasih bantuan dulu, karena cash flow itu kan sangat penting bagi diler. Kami juga kasih bantuan ke pabrik-pabrik biar lebih cepat dalam malakukan produksi,” ungkapnya.
(YNA)