ECONOMICS

Ciptakan Multiplier Effect, Diskon PPnBM Tingkatkan Rumah Tangga Rp10 Triliun

Anggie Ariesta 23/09/2021 15:00 WIB

Stimulus berupa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) telah menciptakan multiplier effect di Indonesia.

Ciptakan Multiplier Effect, Diskon PPnBM Tingkatkan Rumah Tangga Rp10 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Stimulus berupa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) telah menciptakan multiplier effect di Indonesia. Dimana terdapat penambahan output, peningkatan pendapatan rumah tangga hingga penciptaan lapangan kerja.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Doddy Widodo, mengatakan, angka tersebut meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Tidak hanya mendorong penjualan mobil yang makin meningkat, tetapi juga membuat roda ekonomi kembali berjalan.

“Dimana nilai penjualan mobil secara agregat menghasilkan stimulus sebesar Rp10 triliun, penciptaan lapangan pekerjaan sebesar 85 ribu, dan pendapatan rumah tangga sebesar Rp3 triliun,” katanya saat membuka acara Diseminasi Analisis Dampak Insentif PPnBM DTP dan Sosialisasi PMK Nomor 120 Tahun 2021, Kamis (23/9/2021).

Menurut dia, penjualan mobil sebelum pandemi mencapai 126.681 unit mobil. Bulan Maret 2019 penjualan mobil 46.544 unit dan terus menurun pada April dan Mei menjadi 40.000 unit dan 40.137 unit. Penurunan terendah terjadi pada April dan Mei 2020 dimana penjualan mencapai 9.426 dan 6.907 unit. 

Setelah pemberlakukan program relaksasi PPnBM mulai Maret 2021, penjualan mobil yang masuk dalam skema relaksasi ini meningkat menjadi 99.370 unit. Lonjakan penjualan tertinggi terjadi pada bulan Maret 2021 dengan volume penjualan mencapai sekitar 40.833 unit. 

“Kebijakan ini telah menjadi game changer di tengah pandemi yang dihadapi Indonesia saat ini. Dengan multiplier effect yang tinggi maka sebaiknya kebijakan PPnBM DTP ini diperpanjang,” ujarnya. 

Relaksasi PPnBM DTP mobil tersebut 100 persen berhasil meningkatkan penjualan mobil. Kebijakan ini juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Doddy kebijakan ini meningkatkan daya beli masyarakat dan peningkatan ulitisasi industri otomotif dan sektor terkait lainnya.

"Dampak ekonomi program ini terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan volume penjualan kendaraan bermotor, penciptaan output/PDB, lapangan kerja, pendapatan rumah tangga, dan pendapatan negara. Kebijakan ini telah menjadi game changer ditengah pandemi yang dihadapi Indonesia saat ini," katanya. 

Berdasarkan realisasi PPnBM nilai stimulus ekonomi yang timbul berkisar antara Rp22 triliun. Nilai ini didasarkan atas realisasi pembelian mobil pada rentang Maret-Mei 2021 dikalikan dengan harga jual mobil dengan perkiraan tengah. 

“Dari perhitungan nilai stimulasi ekonomi ini disimulasikan dampaknya terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto, kesempatan kerja, dan pendapatan rumah tangga,” ujarnya.

Ketua Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan, kebijakan perpanjangan diskon PPnBM sangat berpengaruh bagi industri otomotif. Namun, dia meminta, agar perpanjangan diumumkan jauh-jauh hari, sehingga industri bisa mengantisipasi lonjakan permintaan. (TYO)

SHARE