ECONOMICS

Covid-19 Meningkat, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk ke RI

Giri Hartomo 20/05/2021 15:58 WIB

Meningkatnya kasus covid di kawasan Asia membuat khawatir banyak negara, bahkan Malaysia dan Singapura memutuskan untuk kembali lockdown.

Covid-19 Meningkat, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk ke RI (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Meningkatnya kasus covid di kawasan Asia membuat khawatir banyak negara, bahkan Malaysia dan Singapura memutuskan untuk kembali lockdown. Melihat kondisi tersebut, pemerintah diminta memperketat pintu masuk orang terutama di bandara.

Pengamat penerbangan sekaligus Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin mengatakan, hal ini harus diwaspadai oleh pemerintah. Apalagi, strain baru virus covid-19 ini menelan korban jiwa hingga ratusan ribu orang.

“Indonesia sebelum ini sudah melihat adanya kedatangan Tamu-tamu atau pengunjung dari India. Pada saat itu kasus sedang tinggi. Dan hari ini saya membaca ada stren baru pengembangan dari apa yang ditemukan di India yang sampai menyebabkan ratusan ribu jiwa,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (20/5/2021).

Ditambah lagi, beberapa waktu lalu juga baru melewati budaya mudik lebaran. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena berdasarkan pengalaman kasus covid-19 selalu mengalami kenaikan pasca libur panjang.

“Saya kira untuk Indonesia justru harus lebih ketat khususnya kita masih mengantisipasi beberapa pekan setelah musim  lebaran kemarin.   Karena kan dari satu tahun terakhir kita selalu melihat kalau ada libur panjang pasti angka naik,” kata Ziva.

Oleh karena itu, Ziva menyarankan pemerintah untuk melakukan pengetatan pada transportasi udara. Tak hanya untuk luar negeri, untuk rute domestik pun perlu dilakukan pengetatan.

“Jadi ini sudah bukan masalah sebaiknya tutup atau tidak tapi sebaiknya harus dan bukan hanya untuk penerbangan dari luar negeri tapi juga domestik dikembalikan lagi ke status ketat,” jelasnya.

Namun yang paling penting lanjut Ziva, adalah implementasi dan pengawasannnya. Karena yang selalu dia khawatikran adalah bukan kebijakanya melainkan pada implementasi dan pengawasannya.

“Karena  kita masih belum bisa menurunkan kurva penyebaran. Cuma kendala di Indonesia ini adalah penekananya walaupun pada saat itu India kasusnya sedang tinggi ternyata kita masih saja kebobolan,” jelasnya. (RAMA)

SHARE