Daging Ayam di Bekasi Tembus Rp35.000 per Kg, Pedagang dan Pembeli Menjerit
Harga daging ayam di pasar tradisional di Bekasi dalam dua bulan terakhir naik tinggi, saat ini harganya Rp35.000 per kg dari harga normal Rp24.000 per kg.
IDXChannel - Harga daging ayam di pasar tradisional di Bekasi dalam dua bulan terakhir naik tinggi, saat ini harganya Rp35.000 per kilogram (kg) dari harga normal Rp24.000 per kg. Kondisi ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama menjerit.
Menurut Kholis (45) pedagang lapak ayam potong di Pasar Cikarang Utara, Bekasi mengatakan, kenaikan harga hingga mencapai 46 persen dari harga normal, yang biasanya harga normalnya Rp24.000 perkilo saat ini sudah mencapai harga Rp35.000 perkilogramnya.
Tingginya harga ayam potong sangat mempengaruhi omset penjualan daging ayam potong dilapaknya. Kata Kholis, tingginya harga dipengaruhi juga oleh tingginya harga pakan ternak dan sulitnya mendapatkan pasokan ayam dari para peternak.
"Jelas mempengaruhi pendapatan kita, kalau kaya karyawan kita ini kan gajinya gak bisa dipotong, jadi iya mau gak mau kita harus rela keuntungan berkurang," ujarnya, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, berkurangnya omset penjualan, diakui Kholis lantaran para pelanggannnya, banyak mengurangi kwantitas belanja akibat semakin tingginya harga daging ayam potong.
"Biasanya itu kita order satu mobil, habis dalam satu hari, sekarang ini satu mobil itu paling bisa habis dalam dua sampai tiga hari, mas." ungkapnya.
Hal, senada juga dirasakan oleh Pepen Sutikno (38) pedagang bubur ayam yang biasa membeli kebutuhan daging ayam potong di Pasar Hewan Cikarang Utara. Menurutnya, dalam dua bulan terakhir kondisi harga daging ayam mengalami naik dan turun, bahkan saat ini sudah jauh dari harga normalnya.
"Kalau normal itu saya belanja harga Rp24.000 kalau sekarang sudah Rp 35.000 perkilo, jelas keuntungan dagang bubur saya berkurang, karena kan harus nutup harga belanja daging ayam juga," kata Pepen.
Selain itu, berbagai upaya dilakukan, agar Ia bisa terus tetap berjualan bubur ayam, meski dibebani harga daging ayam potong yang tinggi. Belum lagi menurutnya, beberapa komoditi lainnya juga memgalami kenaikan, sehingga sangat berpengaruh pada usaha dagang bubur ayam yamg dimilikinya.
"Iya kalau kita gak ambil harga segitu, kita gak bisa jualan bubur mas. Apalagi ini juga kaya harga lainnya juga pada naik, gimana aja caranya yang pnting saya bisa tetap jualan buat hidupin keluarga," ungkapnya.
"Ya berharap sih Pemerintah bisa normalin lagi harga-harga, kalau kaya saya ini kan pedagang kecil, kalau modalnya aja udah tinggi kita untungnya juga semakin kecil,” tandas Pepen. (Ade Suhardi)