ECONOMICS

Daging Sapi Asal Kanada Dapat Label Halal dari RI, Mendag: Selamat

Fiki Ariyanti 21/05/2024 03:17 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengucapkan selamat karena Kanada telah mendapat pengakuan halal untuk daging sapinya dari Indonesia. 

Daging Sapi Asal Kanada Dapat Label Halal dari RI, Mendag: Selamat (foto dok kemendag)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengucapkan selamat karena Kanada telah mendapat pengakuan halal untuk daging sapinya dari Indonesia. 

Ucapan ini disampaikannya saat bertemu Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng di Arequipa, Peru pada Jumat (17/5).

“Saya mengucapkan selamat atas diterbitkannya pengakuan halal bagi daging sapi asal Kanada. Saya berharap daging sapi premium asal Kanada dapat dinikmati segera oleh konsumen di Indonesia,” kata Zulkifli dalam keterangan persnya, Senin (20/5).

Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah melakukan kunjungan akreditasi dan penilaian kesesuaian ke-2 untuk Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Kanada, yaitu Islamic Food and Nutrition Council of Canada dan Halal Montreal Certification Authority Inc. pada Agustus 2023.

Selain itu, Zulkifli juga mendorong kerja sama impor sapi hidup dengan Kanada dan mengundang Kanada untuk investasi di sektor pengolahan, seperti mineral, pertanian, dan pangan.

Dalam pertemuannya dengan Mendag Kanada, Zulkifli berharap perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) dapat segera rampung. Ini sesuai dengan komitmen pemimpin kedua negara untuk menyelesaikan perundingan ICA-CEPA pada 2024.

“Terima kasih atas kesediaan Delegasi Kanada yang telah mendukung perundingan dengan sangat baik. Para perunding juga sepakat untuk menyelesaikan perundingan di akhir 2024 sesuai komitmen kedua Kepala Negara,” tegas Zulkifli.

Dalam Perundingan ICA-CEPA, dia mengungkapkan, Indonesia mengusulkan untuk menggabungkan isu ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan perdagangan inklusif di bawah Bab Perdagangan dan Pembangunan Berkelanjutan.

“Saya berharap pembahasan ini dapat menjembatani kepentingan bersama dan memudahkan kita dalam menegosiasikan CEPA. Selain itu, diharapkan tercapainya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui dialog mineral kritis dan pembiayaan proyek ekonomi hijau,”
terangnya.

Perundingan ICA-CEPA diluncurkan pada 21 Juni 2021 dan telah memasuki putaran ke-7 yang dilaksanakan secara tatap muka pada 4–8 Maret 2024 di Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya, putaran ke-8 akan dilaksanakan pada 24–28 Juni 2024 di Ottawa, Kanada.

Pada pertemuan tersebut, kedua Mendag juga membahas perkembangan Kerja Sama Ekonomi antara ASEAN dan Kanada, termasuk Perkembangan Perundingan Perdagangan Bebas ASEAN –Kanada (ACAFTA).

“Saya mengapresiasi bantuan teknis dan keuangan yang diberikan pihak Kanada kepada ASEAN melalui program Expert Deployment Mechanism. Saya harap bantuan tersebut dapat diutilisasi dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong percepatan penyelesaian ACAFTA," papar Zulkifli.

"Saya juga berharap pertemuan perundingan ASEAN Canada FTA dapat diintensifkan untuk mencapai target penyelesaian pada 2025,” imbuhnya.

(FAY)

SHARE