ECONOMICS

Dalam Enam Tahun, PLN Serap PMN hingga Rp43,56 Triliun

Suparjo Ramalan 28/03/2022 17:55 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat penyerapan  Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2015-2021 mencapai Rp43,56 triliun.

Dalam Enam Tahun, PLN Serap PMN hingga Rp43,56 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat penyerapan  Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2015-2021 mencapai Rp43,56 triliun dari total PMN yang diterima sebesar Rp45 triliun.

Adapun rincian PMN yang diterima PLN selama enam tahun berturut-turut, pada 2015 perseroan menerima sebesar Rp5 triliun, Rp23,56 triliun di 2016, lalu Rp6 triliun di 2019. Kemudian, pada 2020 mencapai Rp5 triliun, dan 2021 senilai Rp5 triliun.

"Untuk itu di realisasi PMN PLN dari dana yang sudah masuk Rp45 triluun, dari tahun 2015 hingga 2021 kami sudah realisasikan menjadi Rp43,56 triliun," ungkap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Senin (28/3/2022).

Darmawan menjelaskan dengan PMN ini pihaknya langsung menggelontorkan pembangunan infrastruktur kelistrikan, sehingga rasio elektrifikasi PLN mencapai 99 persen di 2021.

Menurutnya, PLN terus membangun infrastruktur ketenagalistrikan meskipun pembangunan di beberapa daerah terpencil belum layak secara komersial  

"Kami membangun listrik masuk desa, kami membangun transmisi gardu induk yang nyambung ke daerah-daerah yang secara ekonomi masih belum berkembang," tutur dia. 

PMN juga digunakan untuk pembangunan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lokasi yang terjauh dan terluar sebagai bagian dari target pemenuhan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di 2025. 

Di lain sisi, di tengah pandemi manajemen mengakui tekanan masih sangat berat. Pada 2020, PLN mendeteksi adanya penurunan demand atau permintaan minus 6 persen, dari yang biasanya yakni 4,5 persen. Untuk itu perseeoan terus melakukan upaya agar bisa menghadapi pandemi saat ini. 

"Kita bisa keluar dari krisis ini agar lebih kokoh lagi. Untuk itu PLN melajukan peningkatan demand dan daripada itu di tahun 2020 yang tadinya diprediksi penurunan minus 6 persen, bisa kami bisa tekan agar jadi 1,5 persen," ungkap dia. (TYO)

SHARE