Dampak Konflik Rusia dan Ukraina Terhadap Indonesia, Apa Saja?
Ada beberapa dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap Indonesia. Seperti yang diketahui, konflik antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga saat ini
IDXChannel – Ada beberapa dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap Indonesia. Seperti yang diketahui, konflik antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga saat ini.
Dampak yang terjadi tentunya tidak hanya dirasakan oleh kedua negara yang sedang berkonflik tersebut, namun dirasakan juga oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, harga minyak dunia langsung meroket hingga berada di atas USD100 per barelnya ketika Rusia melancarkan invasinya terhadap Ukraina pada Februari lalu.
Dampak Konflik Rusia dan Ukraina Terhadap Indonesia
Beberapa negara termasuk Indonesia turut merasakan dampak yang cukup mempengaruhi kondisi perekonomian yang sedang berjalan. Konflik yang terjadi menghambat distribusi bahan baku pangan yang disalurkan ke seluruh dunia.
Indonesia adalah salah satu negara yang terkena dampak cukup besar. Berikut adalah beberapa dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap Indonesia yang perlu Anda ketahui:
1. Dampak Terhadap Perdagangan
Dampak pertama yang dirasakan oleh Indonesia berasal dari sektor perdagangan. Kinerja perdagangan Indonesia yang terganggu akibat adanya konflik Rusia dan Ukraina tersebut mengakibatkan menurunnya ekspor nonmigas Indonesia dan menghambat impor gandum dan memiliki potensi menaikkan harga bahan pangan.
Sebenarnya, porsi perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut tidak terlalu besar jumlahnya. Namun, komoditas perdagangan terhadap dua negara tersebut cukup penting bagi Indonesia, seperti contohnya adalah minyak kelapa sawit (CPO) dan juga produk turunannya.
Data yang dihimpun dari Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Rusia di tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai USD1,93 miliar dan USD2,74 miliar, atau setara dengan Rp28,86 triliun dan Rp40,97 triliun (Kurs Rp14.954). Sedangkan untuk nilai perdagangan antara Indonesia dan Ukraina pada tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai USD1,18 miliar dan USD1,45 miliar, atau setara dengan Rp17,64 triliun dan Rp21,68 triliun (Kurs Rp14.954).
Beberapa komoditas ekspor dari Indonesia ke Rusia antara lain CPO dan turunannya, karet dan produk karet, sepatu, elektronik, coklat, dan kopi. Sedangkan untuk komoditas impor dari Rusia ke Indonesia meliputi besi baja dan produk kimia.
Di sisi lain, komoditas ekspor dari Indonesia ke Ukraina meliputi CPO dan produk turunannya, kertas, dan bubuk coklat. Untuk komoditas impornya, Indonesia mengimpor beberapa komoditas ke Ukraina seperti biji dan tepung gandum, serta besi.
2. Dampak Terhadap Harga Komoditas
Dampak yang selanjutnya datang dari harga komoditas di Indonesia. Perang antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak terhadap kenaikan harga energi secara global.
Indonesia sebagai negara eksportir batu bara termal terbesar di dunia, kenaikan harga dari batu bara tentu akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Namun, di sisi lain Indonesia dirugikan saat harga minyak naik, karena Indonesia sendiri merupakan net importir minyak mentah.
Selain berpengaruh terhadap beban subsidi Pemerintah, kenaikan harga minyak juga memengaruhi ke sektor transportasi dan industri yang memakai BBM non-subsidi. Hal ini mengakibatkan harga keekonomian Indonesia semakin tinggi dan mendorong Pemerintah untuk menaikkan harga BBM non-subsidi.
Komoditas lainnya yang cukup terpengaruh adalah komoditas gandum. Kenaikan harga gandum akan sangat berpengaruh ke Indonesia, karena Indonesia adalah negara pengimpor gandum. Pasokan gandum dari Ukraina akan terganggu karena konflik yang sedang terjadi.
Itulah beberapa dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap Indonesia yang terjadi. Semoga bisa menambah wawasan Anda terkait dengan keadaan perekonomian Indonesia saat ini.