ECONOMICS

Dapat Duit Rp6 M, Kakek Asal Klaten Langsung Beli Dua Rumah dan Jadi Warisan

Saiful Efendi 21/09/2021 17:05 WIB

Akibat lahannya terkena proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya, kakek asal Klaten ini langsung menjadi milarder dadakan usai menerima uang sebesar Rp6 miliar.

Dapat Duit Rp6 M, Kakek Asal Klaten Langsung Beli Dua Rumah dan Jadi Warisan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Akibat lahannya terkena proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya, kakek asal Klaten ini langsung menjadi milarder dadakan usai menerima uang sebesar Rp6 miliar. Tak butuh lama-lama, dana itupun langsung dipergunakan untuk membeli dua rumah baru dan akan dibagikan kepada ahli warisnya.

Dia adalah Paiman, 67, warga Desa Beku, Klaten. Bersama sejumlah warga lainnya, dia menerima uang pergantian sebesar Rp6 miliar atas enam bidang tanahnya berupa pekarangan rumah. Hasil dari dana tersebut ia rencanakan untuk dibelikan dua rumah serta dibagikan kepada ahli waris.

“Sudah beli dua rumah jadi harganya sekitar Rp600 juta dan Rp500 juta. Sedangkan lainnya nanti akan dibagi-bagi ke-12 saudara yang lain,” ucap warga Desa Beku tersebut.

Ia mengatakan, meski dirinya sudah memiliki rumah pengganti di Desa Beku juga tetapi belum ditempatinya. Rumahnya yang direncanakan terlintasi Jalan Tol Solo-Jogja masih ditempatinya sampai saat ini.

“Kalau saya memilih untuk dibelikan rumah lagi. Soalnya rumah saya kena terdampak tol. Jika dibelikan lahan pengganti rasanya tidak cukup,” ucap Paiman.

Dia mengaku ada perasaan suka dan duka setelah menerima uang tersebut, "senangnya saya bisa membelikan anak rumah dan dukanya karena pekerjaan saya hilang karena tak punya lagi sawah untuk dikerjakan."

Sementara itu, Kepala Desa Beku, Alex Bambang Wijanarko menjelaskan di wilayahnya yang terdampak jalan tol terdapat 69 bidang. Dari jumlah itu 20 bidang di antaranya merupakan tanah kas desa (TKD).

“Ada pun yang terdampak jalan tol seperti rumah, lahan pertanian, makam dan mushola. Sudah  banyak warga kami yang down payment (DP) untuk beli rumah. Terutama bagi warga yang rumahnya terkena, rata-rata juga masih di Desa Beku,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, hingga proses warganya yang terdampak tol menerima UGR tidak ada gejolak yang berarti. Seluruhnya dilalui dengan lancar. Sedangkan proses pencarian lahan pengganti untuk TKD sudah digelar musyawarah desa (musdes) pertama. (TYO)

SHARE