Dari Rp122,54 Triliun, Penggunaan Anggaran Penanggulangan Covid-19 Baru 28,9 Persen
Ini untuk penanganan pasien, insentif nakes, pengadaan vaksin, dan dukungan belanja daerah.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan realisasi penggunaan anggaran untuk program penanganan covid 19 baru mencapai 28,9% atau Rp35,4 triliun.
Adapun pagu penanganan covid-19 pada tahun ini sebesar Rp122,54 triliun.
"Ini untuk penanganan pasien, insentif nakes, pengadaan vaksin, dan dukungan belanja daerah," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Selasa (23/8/2022).
Sementara itu, untuk program perlindungan masyarakat sudah digunakan Rp82,3 triliun, di mana sebesar Rp53,2 triliun untuk program keluarga harapan (PKH) atau setara 10 keluarga penerima manfaat (KPM).
Kemudian, program kartu sembako yang menyasar 18,8 juta KPM, bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp7,2 triliun atau setara 23,9 juta penerima manfaat, serta BLT desa sebesar Rp17,1 triliun atau setara 7,5 juta KPM.
"Untuk program penanganan pedagang kaki lima dan warung nelayan sekitar Rp1,3 triliun dan kartu prakerja Rp8,9 triliun untuk 2,5 juta peserta," sambungnya.
Selain itu realisasi anggaran untuk penguatan pemulihan ekonomi juga sudah terealisasi 33,8% dari total pagu Rp178,32 triliun. Program ini untuk ketahan pangan, pengembangan kawasan industri, serta dukungan UMKM dan insentif perpajakan.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga sempat menyinggung bahwa Indonesia sudah masuk ke dalam negara yang memiliki tingkat penularan Covid-19 yang rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya.
"Dilaporkan bahwa perkembangan kasus di sejumlah negara, Jepang masing tinggi, Amerika, Australia, sedangkan Indonesia dengan kasus sekitar 4.600, relatif lebih rendah dibandingkan negara lain," pungkasnya.