Dari Uni Emirat Arab, Prabowo Bawa "Oleh-oleh" Kerja Sama Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyambangi Uni Emirat Arab (UEA), dia berhasil membawa pulang "oleh-oleh" berupa kerja sama di bidang pertahanan.
IDXChannel - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyambangi Uni Emirat Arab (UEA), dia berhasil membawa pulang "oleh-oleh" berupa kerja sama di bidang pertahanan. Dalam lawatannya, Prabowo bertemu Menteri Pertahanan UAE Mohammed Ahmed Al Bowardi.
Adapun dalam kunjungan tersebut, terdapat tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertahan yang turut bekerja sama dalam bidang Pertahanan. Ketiganya, yakni PT PAL dengan pemerintah UEA, dan PT Dirgantara Indonesia bersama PT Pindad dengan Calidus LLC, di Kementerian Pertahanan UEA, Abu Dhabi.
Kemudian, kesepakatan kerja sama antara PTDI dan Calidus LLC dikukuhkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan CEO Calidus Faris Al Mazrouei.
Kerja sama tersebut mencakup dalam hal Joint Marketing untuk pesawat CN235 dan N219, serta Joint Development untuk upgrade version pesawat N219 dan UAV MALE Elang Hitam, berikut kerja sama Engineering, Design & Flight Testing Work Package di setiap pengembangan produk bersama.
“MoU ini diharapkan dapat mendorong peningkatan dan pengembangan bisnis kedua perusahaan, termasuk akselerasi strategi pemasaran produk PTDI di Kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara,” ujar Dirut PTDI Gita Amperiawan, dalam keterangan Kemhan, Senin (4/7/2022).
Senada dengan hal itu, Prabowo menyebut, MoU antara PT PAL dengan Angkatan Laut UEA yang termasuk dalam Perjanjian Kerja Sama Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) adalah berupa kontrak pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab.
“Kerja sama di bidang pertahanan, khususnya industri pertahanan sangat penting bagi kedua negara, terutama untuk pengembangan industri pertahanan di masa depan,” ungkap Prabowo.
Kerja sama pertahanan yang mencakup industri pertahanan ini, kata Prabowo, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan bahwa Indonesia perlu membangun industri pertahanan dalam negeri agar siap memasuki era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan alutsista untuk menjaga kedaulatan NKRI. (TYO)