Daya Beli Petani Jatim Naik 0,50 Persen pada Mei 2022
NTP di Jawa Timur (Jatim) pada bulan Mei 2022 naik sebesar 0,50 persen dari 100,02 menjadi 100,52.
IDXChannel - Nilai Tukar Petani (NTP) atau tingkat daya beli petani di Jawa Timur (Jatim) pada bulan Mei 2022 naik sebesar 0,50 persen dari 100,02 menjadi 100,52. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.
Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,06 persen dan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,56 persen. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2021, perkembangan NTP bulan Mei 2022 (yoy) mengalami kenaikan sebesar 1,62 persen. "Sedangkan perkembangan NTP bulan Mei 2022 dibandingkan bulan Desember 2021 (tahun kalender) mengalami penurunan sebesar 1,66 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (9/6/2022).
Terdapat sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan Mei 2022. Diantaranya, bawang merah, gabah, telur ayam ras, cabai rawit, jagung, ketela pohon, buncis, cabai merah, tomat dan kopi. "Kenaikan terbesar terjadi pada subsektor hortikultura yang sebesar 6,61 persen. Diikuti tanaman pangan 0,70 persen," imbuh Umar.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima petani adalah sapi potong, sapi perah, jeruk, kacang hijau, udang payau, bandeng payau, belimbing, ayam ras pedaging. "Kemudian ada ayam ras petelur dan ayam kampung/buras," terang Umar.
Data BPS Jatim juga menunjukkan, terdapat sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar petani. Diantaranya, bawang merah, telur ayam ras, kacang panjang, cabai rawit, cabai merah, bensin, rokok kretek filter, terung, bibit bawang merah dan semangka.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar petani bulan Mei 2022 adalah bawang putih, minyak goreng, bakalan sapi (umur > 12 bulan), bibit sapi (umur 2 bulan s/d 12 bulan), daging ayam ras, ikan mujair, kelapa tua, bayam, ikan bandeng dan benih udang payau.
(NDA)