ECONOMICS

Dear Jokowi, Harga BBM Subsidi Naik Inflasi Bisa Melejit Lho

Rizky Fauzan 18/08/2022 14:08 WIB

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih dalam relatif aman.

Dear Jokowi, Harga BBM Subsidi Naik Inflasi Bisa Melejit Lho. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih dalam relatif aman. Menurut dia, hal tersebut dibantuk oleh kenaikan harga komoditas.

Piter menuturkan, jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak dinaikan maka akan membuat APBN mengalami tekanan, namun hal itu masih bisa ditanggung oleh pemerintah.

"Defisit memang akan melonjak tapi tidak masalah karena dilindungi oleh Perppu," kata Piter saat dihubungi MNC Portal, Kamis (18/8/2022).

Namun, yang menjadi kekhawatiran yakni dampak dari BBM subsidi kalau kembali dinaikan. Menurut dia, berapapun harganya dinaikkan, kenaikan harga BBM subsidi akan menyebabkan lonjakan inflasi yang sangat besar dan tentunya akan menganggu proses pemulihan ekonomi di tanah air.

"Menurut saya pemerintah tidak menaikkan harga bbm subsidi berapapun," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pada tahun ini sektor energi menjadi tantangan. Karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi untuk energi di tahun ini mencapai Rp502,4 triliun.

Karena pemerintah menggelontorkan subsidi, secara otomatis harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk BBM Pertalite dan Pertamax tidak mengalami kenaikan atau bertahan di bawah harga keekonomian.

Seperti diketahui, harga Pertalite yang saat ini hanya Rp7.650 per liter, begitu juga Pertamax atau RON 92 yang saat ini dijual Rp12.500 per liter. 

Harga Pertamax keekonomian Rp15.150 namun di eceran masih Rp12.500 per liter. Dan Pertalite keekonomiannya Rp13.150 tapi ecerannya Rp7.650 per liter. (TYO)

SHARE