ECONOMICS

Dear Pemerintah! 9 ABK Asal Jatim Terkatung-katung di Guam, Gaji Tak Dibayar

Avirista M/Kontributor 29/10/2021 15:23 WIB

Sebanyak sembilan pelaut Indonesia asal Jawa Timur terkatung-katung di Guam, Kepulauan Matiana, Amerika Serikat.

Dear Pemerintah! 9 ABK Asal Jatim Terkatung-katung di Guam, Gaji Tak Dibayar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak sembilan pelaut Indonesia asal Jawa Timur terkatung-katung di Guam, Kepulauan Matiana, Amerika Serikat. Tak hanya itu, Anak Buah Kapal (ABK) Voyager, ini juga belum menerima gaji selama lima bulan dan tidak segera dipulangkan.

Kesembilan orang ini yakni Agus Brigrianto (54), warga Beji, Kota Batu, Ali Akbar Cholid (27) warga Jalan Arjuno Sisir, Kota Batu, Bambang Suparman (54), Gunawan Soeharto (54), Dicky Wahyu (25), ketiganya warga Kota Malang.

Kemudian Fajar Nur (30) warga Singosari, Kabupaten Malang, Yusman Shobirin (54) warga Sidoarjo, Muhammad Khafid (26) warga Lumajang, dan Fery Sujatmiko (50) warga Blitar. Mereka kini tertahan di kapal Voyager yang bersandar di Pelabuhan Port Comercial Pasifik, Guam.

Pada video yang dikirimkan kru kapal ke pihak keluarga di Kota Batu, Ali Akbar mengatakan, jika dirinya bersama 8 orang lain merupakan ABK kapal MV Voyager. 

"Kondisi kapal MV Voyager, kita sudah lima bulan tak digaji disini. Kita ingin pulang ke Indonesia, kita sudah lima bulan tidak turun daratan," ucap Ali dalam videonya yang dilihat pada Jumat (29/10/2021). 

Ali juga menunjukan kru kapal dan semuanya menyampaikan keinginannya bisa pulang ke Tanah Air. 

"Pingin opo mas (pingi apa mas)," tanya Ali. Dan kru kapal menjawab. "Aku pingin pulang."

Sekian lama berada diatas kapal, kru sempat menghubungi KJRI Los Angeles, Amerika Serikat, tiga bulan yang lalu.  Namun, KJRI menyatakan, usaha kepulangan ABK masih dalam proses. Terkatung-katungnya nasib sembilan ABK Kapal Voyager, asal Indonesia ini dibenarkan oleh salah seorang keluarganya.

Istri Ali Akbar Rani Septi Ridwan (27), menyatakan, jika suaminya sudah lima bulan berada diatas kapal MV Voyager. Ia mengetahui persis bagaimana kondisi suaminya dan rekan - rekannya karena terus berkomunikasi melalui telepon seluler.

"Sudah lima bulan, ada 9 ABK, termasuk suami saya. Kita komunikasi terus, kadang juga video call. Semoga bisa segera pulang," ungkap Rani ditemui di rumahnya.

Ali disebut merupakan nahkoda kapal MV Voyager, yang bertolak dari rumahnya menuju Bali 24 April 2021 lalu. 

"Kapal berangkat dari Bali dengan tujuan Guam. Suami saya nahkoda kapal. Awalnya ada 11 ABK, tetapi yang dua sudah pulang, karena menikah dan satunya sakit," pungkasnya. (TYO)

SHARE