ECONOMICS

Defisit APBN 2024 Rp522,8 Triliun, Sri Mulyani Janji Hati-Hati Kelola Utang

Michelle Natalia 21/09/2023 13:00 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pembiayaan utang akan dikelola secara penuh kehati-hatian dan dalam batas risiko yang aman.

Defisit APBN 2024 Rp522,8 Triliun, Sri Mulyani Janji Hati-Hati Kelola Utang. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah dan DPR RI menyepakati defisit APBN Tahun Anggaran (TA) 2024 ditetapkan sebesar 2,29% PDB. Jika mengacu secara nominal yakni senilai Rp522,8 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pembiayaan utang akan dikelola secara penuh kehati-hatian dan dalam batas risiko yang aman.

"Pembiayaan investasi pada tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp176,2 triliun dilaksanakan secara selektif dan intensif, termasuk dalam pemberian PMN kepada BUMN dan BLU dengan tata kelola yang baik untuk mampu menjalankan bisnis dan layanan secara efisien dan produktif," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-6 Masa Persidangan I Tahun 2023-2024 di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Dia mencatat, penerimaan negara dalam APBN tahun 2024 direncanakan sebesar Rp2.802,3 triliun. Ini bersumber terutama dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.309,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp492,0 triliun. 

Kemudian, belanja negara dalam APBN Tahun 2024 direncanakan sebesar Rp3.325,1 triliun, yang dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2.467,5 triliun serta Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun.

"Menyadari dinamika global yang masih berlangsung, kami terus memohon dukungan DPR RI dalam menjalankan APBN 2024," ucap Sri Mulyani.

Dia mengatakan, pemerintah akan senantiasa berkomitmen menjaga kredibilitas dan kesehatan APBN 2024 sehingga tetap efektif sebagai instrumen kebijakan dan pembangunan. APBN 2024, lanjut Sri, juga berperan strategis dalam transisi pemerintahan baru. 

"Kita semua berharap proses regenerasi kepemimpinan baik di level nasional maupun daerah berjalan lancar dan kondusif, serta melahirkan kepemimpinan amanah dan memberikan confidence untuk membawa Indonesia semakin maju menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

(YNA)

SHARE