ECONOMICS

Delapan Bank Biayai Pabrik Pusri, Empat Jadi Lead Arranger

Suparjo Ramalan 15/10/2023 17:21 WIB

Delapan bank menyalurkan pembiayaan sindikasi sebesar Rp9,32 triliun kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) untuk membangun pabrik Pusri IIIB.

Delapan Bank Biayai Pabrik Pusri, Empat Jadi Lead Arranger

IDXChannel - Delapan bank menyalurkan pembiayaan sindikasi sebesar Rp9,32 triliun kepada anak usaha PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) untuk membangun pabrik Pusri IIIB. 

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pembiayaan sindikasi tersebut berasal dari delapan bank badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta.

Kedelapan bank yang terlibat dalam pembiayaan proyek tersebut, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Selain itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Sumsel Babel (BSB). 

"Total nilai kredit investasi yang digelontorkan sebesar Rp9,317 triliun," kata Rahmad saat penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri IIIB di Jakarta pada Jumat (13/10/2023). 

Adapun dua bank BUMN, yakni BNI dan Mandiri ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB). Selanjutnya, dua bank pelat merah ini bertindak sebagai koordinator dalam pembentukan fasilitas kredit sindikasi untuk pendanaan proyek Pusri-IIIB.

Mereka bertanggung jawab berkoordinasi dengan bank lain dan bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) atau sebagai participant, memberikan data dan informasi yang terkait dengan rencana pembentukan kredit dan kondisi Pusri secara umum kepada bank lain.

Sementara BCA dan BRI ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) pendanaan sindikasi proyek Pusri-IIIB. 

Sebagai informasi, total pendanaan untuk membangun proyek Pabrik Pusri IIIB mencapai Rp10,52 triliun, di mana Rp9,3 triliun dari delapan bank di atas, sedangkan sisanya dari kas internal perusahaan. 

Rahmad menyambut baik bank BUMN maupun swasta yang terlibat dalam mendanai revitalisasi pabrik Pusri. Diharapkan revitalisasi pabrik dapat meningkatkan operasional dan produksi pupuk perseroan. 

"Pabrik Pusri-III dan IV yang lama akan digantikan dengan pabrik Pusri IIIB dengan teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan operational excellence," ujarnya. 

Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh menambahkan, proyek pabrik Pusri IIIB juga akan memberikan dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional karena akan menyerap lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya.

Adapun Pabrik Pusri IIIB diperkirakan akan mampu memproduksi 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun, pupuk urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun. 

Sementara dari penggunaan energi, Pabrik Pusri IIIB lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea sebesar 21.97 MMBTU per ton, sedangkan amonia 32.89 MMBTU per ton.

(RNA)

SHARE