ECONOMICS

Deretan Hambatan Realisasi Proyek Hilirisasi Batu Bara Jokowi

Atikah Umiyani/MPI 15/09/2023 08:30 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui masih ada beberapa hambatan dalam program hilirisasi batu bara di Indonesia. Salah satunya terkait investor.

Deretan Hambatan Realisasi Proyek Hilirisasi Batu Bara Jokowi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif mengakui masih ada beberapa hambatan dalam program hilirisasi batu bara di Indonesia. Salah satunya terkait investor.

Untuk diketahui, hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc dari Proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), membuat proyek itu tak kunjung berjalan. Padahal, perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut adalah perusahaan yang memiliki lisensi.

Arifin menerangkan, pengganti investor yang hengkang tersebut juga harus setara atau setidaknya juga memiliki lisensi.

"Itu kan investornya mundur ya. Padahal itu kan dulu investor itu yang punya lisensi. Ke depannya memang harus cari juga yang sejenis, yang juga bisa membawa dana untuk investasi," jelas Arifin, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Maka dari itu, Arifin menuturkan, pemerintah terus mencari pengganti investor agar proyek ini dapat segera terealisasikan. Menurutnya, saat ini menjadi momentum untuk mewujudkan hilirisasi karena harga batu bara sedang rendah.

Ia menambahkan, hambatan selanjutnya yaitu terkait pembiayaan untuk teknologi penangkap karbon atau carbon capture. Sebab, anggaran untuk teknologi carbon capture ini terbilang tidak murah. 

"Satu lagi juga yang masih menjadi hambatan kita itu adalah cost untuk carbon capture ini," imbuhnya. 

Seperti diketahui, meski tengah menggencarkan hilirisasi pemerintah juga sedang mengkaji biaya untuk teknologi carbon capture storage (CCS). Teknologi ini diharapkan dapat menangkap dan menyimpan karbondioksida agar tidak terbuang ke atmosfer bumi.

(YNA)

SHARE