ECONOMICS

Digelar Pertengahan November, Apa Saja Pembahasan KTT G20?

Michelle Natalia 02/11/2022 11:39 WIB

Presidensi G20 Indonesia mendekati babak akhir yang ditandai dengan digelarnya KTT G20 pada pertengahan November 2022.

Digelar Pertengahan November, Apa Saja Pembahasan KTT G20? (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Presidensi G20 Indonesia mulai mendekati babak akhir penyelenggaraan yang ditandai dengan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada pertengahan November 2022.

KTT G20 akan mengangkat isu-isu strategis berupa arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi sebagai tiga agenda utama.

Pertemuan ini diharapkan menghasilkan Leaders’ Declaration yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan global saat ini.

Mengawali pelaksanaan KTT G20 tersebut, sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan Sherpa Track dan Finance Track guna membahas berbagai hal substansi yang akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration. 

Sherpa Track sendiri difokuskan untuk membahas isu-isu ekonomi non-keuangan yang terdiri dari pelaksanaan Sherpa Meeting, Ministerial Meeting, Engagement Group, serta Working Group.

“Kegiatan dari Sherpa Track, total acara 438 Sherpa Meeting, Working Group, Engagement Group, serta Ministerial Meeting,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dikutip Rabu (2/11/2022).

Lebih lanjut, pokok-pokok yang dilakukan terkait dengan ketiga agenda utama Presidensi G20 Indonesia tersebut. Pada isu arsitektur kesehatan global dilakukan penggalangan dana global untuk pencegahan, kesiapan, dan respons terhadap pandemi, penguatan resiliensi sistem kesehatan dunia dan standar protokol kesehatan global yang harmonis, serta alih teknologi dan diversifikasi produksi vaksin.

Terkait dengan agenda transformasi ekonomi berbasis digital dilakukan melalui penciptaan nilai ekonomi digital untuk pemulihan ekonomi, adopsi teknologi terutama bagi UMKM, pengembangan keterampilan dan literasi digital, serta digitalisasi sektor yang berkontribusi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Sementara agenda transisi energi dilakukan perluasan akses teknologi sumber energi bersih, percepatan penurunan emisi karbon, pelibatan partisipasi sektor swasta, serta percepatan penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. 

Kemudian proyek concrete deliverable harus dapat menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Proyek, program, atau inisiatif tersebut diklasifikasikan berdasarkan 3 prioritas Presidensi Indonesia 2022 dan akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration yaitu pada Annex G20.

“Melalui concrete deliverables ini berbagai proyek tersebut diharapkan akan memberikan manfaat yang nyata dan menjadi legacy bagi Indonesia. Berbagai list of project dari concrete deliverables ini saat ini sedang kita bahas bersama seluruh kementerian teknis. Yang dinamakan concrete deliverables ini nanti di dalam Leader’s Declaration akan kami masukkan sebagai Annex disana,” ungkapnya.

(DES)

SHARE