Diharapkan Jadi Game Changer, Ini Keuntungan IEU-CEPA Bagi Ekonomi RI
Uni Eropa merupakan salah satu mitra ekonomi paling strategis bagi Indonesia.
IDXChannel - Indonesia dan Uni Eropa resmi menandatangani dokumen penyelesaian substansial perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Selasa (23/9/2025).
"Indonesia dan Uni Eropa berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian yang akan memberikan manfaat bagi para pelaku usaha, UMKM, serta masyarakat di kedua belah pihak," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam IEU-CEPA Business Outlook, Selasa (23/9/2025).
Uni Eropa merupakan salah satu mitra ekonomi paling strategis bagi Indonesia. Pada 2024, nilai perdagangan keduanya mencapai USD30,4 miliar dengan surplus USD4,4 miliar bagi Indonesia.
Selain itu, Uni Eropa juga tercatat sebagai investor terbesar kelima di Indonesia dengan total nilai investasi sebesar USD15,6 miliar sepanjang periode 2019–2024.
“Saya pikir sudah waktunya bagi kita untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang bebas, adil, dan positif bagi kedua negara. Presiden RI Prabowo Subianto berharap hal ini dapat menjadi game changer bagi pasar global," kata Airlangga.
Dalam perjanjian tersebut, lebih dari 98 persen tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan dihapuskan, menjadikan komoditas unggulan Indonesia lebih kompetitif di pasar Eropa.
Pemerintah Indonesia memperkirakan ekspor nasional ke Uni Eropa dapat meningkat hingga 60 persen di awal implementasi IEU-CEPA, sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja baru, terutama di sektor padat karya.
Perjanjian ini akan mendorong pertumbuhan di berbagai sektor utama, mulai dari industri minyak sawit, tekstil, dan alas kaki Indonesia. Bagi Eropa, perjanjian ini akan memberi angin segar bagi sektor agri-pangan dan otomotif.
Airlangga menambahkan sektor-sektor padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur akan menjadi pihak yang paling diuntungkan. Keempat sektor tersebut mempekerjakan sekitar 5 juta pekerja di Indonesia.
"Lima juta orang ini sekarang merayakan bahwa mereka memiliki prospek yang baik di masa depan karena pasarnya semakin membesar," ujar Airlangga.
Rantai pasokan Indonesia-Eropa akan diperkuat, termasuk dalam hal mineral penting, energi terbarukan, inovasi, serta investasi.
Selain sektor perdagangan barang, IEU-CEPA juga mencakup klaster digital yang diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital global. Airlangga mengatakan, ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD 150 miliar pada 2025, dan diprediksi terus tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan.
Dengan dukungan teknologi dan infrastruktur digital dari mitra Eropa, termasuk pusat data dan konektivitas, potensi pertumbuhan digital Indonesia diyakini akan semakin maksimal.
Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang memperkenalkan teknologi satelit orbit rendah (low earth orbit satellite) guna memperluas akses internet berkecepatan tinggi di wilayah yang sulit dijangkau dengan serat optik.
Hingga kini, teknologi tersebut telah menjangkau lebih dari 100 ribu masyarakat Indonesia.
"Indonesia bangga menjadi negara ketiga di ASEAN yang menandatangani perjanjian ini, dan kami juga bangga bahwa perjanjian ini memiliki fitur-fitur modern dalam bab digitalnya," kata Airlangga.
(NIA DEVIYANA)