Diisi 16 BUMN, Aset Holding Danareksa Tembus Rp70 Triliun
Holding Danareksa mencatatkan jumlah aset sebesar Rp70 triliun yang merupakan akumulasi dari aset 16 BUMN yang menjadi anggota holding.
IDXChannel - Holding Danareksa mencatatkan jumlah aset sebesar Rp70 triliun. Jumlah ini merupakan akumulasi dari aset 16 BUMN yang menjadi anggota holding.
Pada tahap pertama, sudah ada 10 perusahaan pelat merah yang resmi menjadi anggota Holding Danareksa. Mereka diantaranya PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar.
Lalu, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut. Dan PT Danareksa sendiri ditetapkan sebagai induk holding. Akumulasi dari aset 10 BUMN mencapai Rp49,1 triliun.
Integrasi ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2022 yang diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal 2022 lalu. Beleid ini terkait Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa.
Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono memastikan pada tahap kedua, akan ada enam BUMN yang bergabung ke dalam holding. Proses ini ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
"Akhir tahun ini dapat masuk, kaitan dengan Kementerian dan Lembaga akhir tahun. Kami usahakan lebih cepat, target hingga Desember (2022) ada anggota holding baru masuk," ungkap Ari saat ditemui wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Adapun enam BUMN yang akan bergabung di antaranya Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya, Bina Karya, Perum Jasa Tirta I dan Perum Jasa Tirta II. Holding Danareksa resmi diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu siang tadi.
Erick mencatat pembentukan Holding Danareksa sebagai langkah transformasi BUMN. Dimana, holding mengakomodir perusahaan-perusahaan negara yang belum masuk dalam klaster BUMN.
Selain itu, keberadaan Holding Danareksa juga bertujuan mengembangkan usaha anggota holding melalui value creation dengan transformasi model bisnis, transformasi proses bisnis, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Holding Danareksa untuk membantu kami di Kementerian BUMN, saya sebagai Menteri dan 2 Wamen saya, biar ada percepatan lagi (transformasi). Kita merasa perlu ada kekuatan baru. Untuk mengawal perusahan BUMN yang tidak masuk klaster," ungkap Erick.
(DES)