ECONOMICS

Dipanggil Satgas BLBI, Ini Profil Tommy Soeharto 

Winda Destiana 26/08/2021 12:10 WIB

Tommy Soeharto dipanggil satgas BLBI terkait tunggakan utang ke negara yang mencapai Rp 2,6 triliun.

Hutomo Mandala Putra, atau yang akrab dikenal dengan sebutan Tommy Soeharto (Instagram)

IDXChannel - Hutomo Mandala Putra, atau yang akrab dikenal dengan sebutan Tommy Soeharto mendadak menjadi pembicaraan. Hal ini terjadi usai putra mantan Presiden Soeharto tersebut dipanggil oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). 

Tommy dipanggil terkait tunggakan utang ke negara yang mencapai Rp 2,6 triliun. Lantas, seperti apa sepak terjang Tommy Soeharto selama ini? Ini rangkumannya.

Tommy lahir pada 15 Juli 1962. Nama tengahnya Mandala diambil dari nama operasi militer Indonesia, Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Dalam autobiografinya, Soeharto menulis bahwa nama tengah Tommy merupakan pengingat operasi Mandala saat mengusir Belanda dari wilayah Nugini Belanda (Papua Barat).

Tommy tercatat pernah masuk ke Akademi Penerbangan Sipil. Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Amerika Serikat. Namun,  Tommy kembali ke Indonesia sebelum menyelesaikan pendidikannya tersebut.

Karir Tommy Soeharto di dunia bisnis dimulai sejak Ia berusia 22 tahun. Saat itu Ia mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama Humpuss Group. Tak lama setelah didirikan, perusahaan tersebut tercatat telah memiliki 20 anak perusahaan. Di tahun 1985, Tommy membeli 65% saham Perta Oil Marketing yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Kemudian, di tahun 1989 Tommy dan rekan bisnisnya membeli PT Sempati Air Transport yang bangkrut di tahun 1998.  Sepanjangan perjalanan karirnya, banyak bidang bisnis yang telah digeluti oleh Tommy.  Mulai dari pembangunan jalan tol sampai pembuatan mobil nasional, Mobil Timor.

Tommy juga aktif di dunia politik. Bersama dengan kakak-kakaknya, Tommy bergabung dengan Golkar, partai politik terbesar dalam rezim Suharto. Sepak terjangnya di dunia politik mulai redup pasca mundurnya Suharto dari kursi kepresidenan pada Mei 1998.  Wajah Tommy kembali menghiasi dunia politik Tanah Air pada 2009. Saat itu, Tommy maju sebagai calon ketua partai Golkar dalam musyawarah nasional partai di Riau. 

Namun, saat itu, Tommy kalah dari Aburizal Bakrie. Pada Juli 2016, Tommy mendirikan Partai Berkarya dengan menggabungkan Partai Beringin Karya dengan Partai Nasional Republik. Partai baru ini mendapat izin pemerintah pada Oktober 2016. Partai Berkarya juga menggunakan logo pohon beringin dan warna kuning khas Golkar. (NDA)

SHARE