Dirut Pertamina: Keputusan SPBU Swasta Beli Base Fuel Diputuskan Malam Ini
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius mengungkapkan, sejumlah operator SPBU swasta sepakat untuk membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga.
IDXChannel – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius mengungkapkan, sejumlah operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta telah sepakat untuk membeli base fuel dari Pertamina Patra Niaga demi menjaga ketersediaan pasokan BBM hingga akhir 2025.
Menurut Simon, langkah ini merupakan hasil pembahasan bersama antara Pertamina dengan para operator SPBU swasta untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan di dalam negeri tetap terjaga.
"Masih berjalan terus saat ini dengan badan usaha BBM swasta. Kemungkinan sore atau malam ini akan segera ada keputusan. Saya dengar akan ada beberapa (yang membeli)," ujar Simon di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Simon juga menegaskan, pihaknya menerapkan prinsip open book dalam mekanisme komersial, sehingga seluruh pihak dapat mengetahui harga dan prosesnya secara transparan. Hal ini diharapkan dapat menjaga harga BBM di tingkat konsumen agar tidak mengalami kenaikan.
"Seperti yang selalu kami sampaikan, (kami) open book, jadi komersialnya secara terbuka. Semua bisa, bisa secara terbuka dan kami berharap agar harga yang ada di masyarakat tidak terjadi kenaikan, jadi harganya tetap," sambungnya.
Saat ditanya apakah kerja sama tersebut hanya mencakup SPBU Shell, Simon menyebutkan ada beberapa badan usaha lain yang juga akan terlibat dalam skema pembelian base fuel dari Pertamina Patra Niaga.
"Ada beberapa sih (yang beli base fuel dari Pertamina)," katanya singkat.
Sebelumnya, seluruh operator SPBU swasta kompak menolak pembelian base fuel atau BBM tambahan melalui PT Pertamina Patra Niaga. Hal ini berkaitan dengan isi konten atau base fuel yang kurang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan, yaitu tercampur etanol.
Wakil Direktur Utama PT Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengatakan, pihaknya telah melakukan negosiasi dengan para operator SPBU swasta, baik itu PT Aneka Petroindo Raya, PT Vivo Energy Indonesia, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, PT AKR Corporindo, dan PT Shell Indonesia.
Hasilnya, dua SPBU swasta yang awalnya berkenan melakukan pembelian base fuel dari PT Pertamina yaitu PT Vivo Energy Indonesia atau Vivo dan PT Aneka Petroindo Raya (APR). Akhirnya sepakat untuk melakukan pembelian 40 ribu barel yang dilakukan pada September 2025.
"Selanjutnya, setelah dua SPBU swasta itu berdiskusi kembali dengan kami, Vivo membatalkan untuk melanjutkan, setelah setuju 40 ribu barel, akhirnya tidak disetujui lagi. Tinggal APR, ini akhirnya tidak juga, jadi tidak ada semua," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
(Dhera Arizona)