ECONOMICS

Disebut Tak Pernah Capai Target RKAB Sejak 2020, Ini Penjelasan Timah (TINS)

Atikah Umiyani 27/11/2024 06:30 WIB

Tri menilai dua kemungkinan yang membuat PT Timah yang tidak pernah mencapai target RKAB.

Disebut Tak Pernah Capai Target RKAB Sejak 2020, Ini Penjelasan Timah (TINS). Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat PT Timah Tbk (TINS) tidak pernah mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sejak 2020. 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Tri Winarno memperkirakan TINS kembali tidak mencapai target produksi yang ditetapkan dalam RKAB 2024 sebesar 48 ribu ton. 

"Timah itu kalau tidak salah mulai tahun 2020 sampai sekarang RKAB-nya selalu di bawah ya," kata Tri dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

Tri menilai dua kemungkinan yang membuat PT Timah yang tidak pernah mencapai target RKAB. Pertama, karena target yang ditetapkan anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID terlampau besar. Kedua, karena performa perseroan kurang maksimal. 

"Ada dua memang, RKAB-nya kekencengan untuk targetnya tinggi, atau sebetulnya performanya yang kurang. Tapi kalau logikanya kan kalau performa enggak lah," kata Tri.

Adapun hingga September 2024, TINS baru memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton dari darat dan laut. Sedangkan untuk logam timah sebanyak 14.440 ton.

Produksi logam timah dari PT Timah memang terus mengalami penurunan sejak 2020 hingga 2022. Tercatat pada 2019, produksi TINS pernah mencapai 76.389 ton. Namun, pada 2020 produksi turun menjadi 45.698 ton, 2021 sebanyak 26.465 ton, 2022 sebanyak 19.825 ton, dan 2023 sebanyak 15.340 ton.

Menanggapi hal ini, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Dilo Seno Widagdo menjelaskan bahwa pertambangan timah memiliki tantangan tersendiri dibandingkan perusahaan lain seperti PT Bukit Asam (PTBA).

"Beda sama Bukit Asam yang cadangannya, misal katakanlah 3 miliar, produksinya mau dibuat 100 juta juga bisa, karena tanahnya tanahnya Bukit Asam," kata Dilo pada kesempatan yang sama.

Berbeda dengan TINS di mana tanahnya kebanyakan dimiliki masyarakat. 

"Walaupun IUP-nya Timah, tapi lahannya kan bukan penguasaan atas nama Timah," kata Dilo. 

(NIA DEVIYANA)

SHARE