ECONOMICS

Divestasi Blok Masela dan IDD Ditarget Rampung Juli 2023

Atikah Umiyani/MPI 07/07/2023 14:05 WIB

Kementerian ESDM memastikan proses divestasi Blok Masela dan proyek gas laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD) bakal rampung pada Juli 2023.

Divestasi Blok Masela dan IDD Ditarget Rampung Juli 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proses divestasi Blok Masela dan proyek gas laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD) bakal rampung pada Juli 2023.

"Tunggu bulan ini, Masela IDD tunggu bulan ini ya,"  jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif  ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Ia pun mendesak pihak--pihak yang akan melakukan divestasi tersebut untuk tidak lagi menunda-nunda.

"Kali ini tidak boleh mundur lagi, karena sudah pasti, bulan Agustus tanggal 17 sudah dekat," terangnya.

Namun demikian, Arifin enggan merinci harga hingga persentase kepemilikan Pertamina dan Petronas apabila keduanya telah resmi mengambil alih hak partisipasi 35 persen Blok Masela tersebut.

"Itu urusan dia, business to business (b to b) kan sudah dari awal sama-sama bareng," tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan porsi antara PT Pertamina (Persero) dengan Petronas apabila keduanya sepakat mengambil hak partisipasi atau participating interest (PI) 35 persen Blok Masela yang kini masih dimiliki oleh Shell.

"Kalau tidak salah sih rencananya mungkin ini tergantung terakhirnya ya keputusan mereka, kalau tidak salah 20% Pertamina dan 15% Petronas. Oiya Pertamina harus lebih banyak," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Kendati demikian, Dwi mengaku belum dapat memastikan apakah porsi tersebut yang akan disetujui pada akhirnya atau bukan.

Begitupula soal kepastian apakah perusahaan migas asal Malaysia itu jadi gabung atau tidak untuk mengakuisi proyek gas lapangan abadi Blok Masela tersebut. Ia hanya bilang, bergabungnya Petronas tentunya akan mengurangi beban Pertamina.

"Tapi ini kita tidak tau lah terakhirnya, karena nanti itu rencana semua. Nanti pada saat Share Purchase Agreements (SPA) mau tanda tangan ini apakah memang langsung bertiga (atau) apakah Pertamina sendiri dulu. Itukan nanti tergantung, mestinya dengan awal begitu kan beban Pertamina juga tidak terlalu tinggi ya kalau bisa," jelasnya.

(SLF)

SHARE