Dokter Tirta Ungkap Kasus Covid-19 Makin Kritis, RI Akan Tarik Rem Darurat?
Dokter Tirta memprediksi Indonesia akan tarik rem darurat karena kasus Covid-19 semakin meningkat.
IDXChannel - Situasi Tanah Air yang kian kritis akibat pandemi Covid-19 membuat pemerintah maupun para tenaga kesehatan (nakes) bekerja ekstra keras dalam mengendalikan penyakit. Bahkan saat ini tak sedikit rumah sakit yang collaps karena kehabisan ruang perawatan maupun keterbatasan nakes akibat tak cukup untuk menahan banyaknya pasien yang terpapar Covid-19.
Baru-baru ini Dokter Relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi mengunggah postingan di akun Twitternya @tirta_hudhi. Ia mewakili para teman-temannya selaku garda terdepan dalam pengobatan Covid-19 untuk menyampaikan situasi yang kritis akibat ledakan kasus yang sedang dialami Indonesia saat ini.
“Melihat cuitan teman-teman nakes di Jakarta, IGD penuh, oksigen menipis, ga kaget kalau ada kemungkinan tiba-tiba rem darurat ditarik. Jika Jakarta melakukan A, otomatis daerah lain yang ‘darurat’ akan mengikuti dan melakukan A juga. Mari kita lihat dalam 5-6 hari ke depan,” tulis dr. Tirta dalam Twitternya.
Sebagaimana diketahui saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia sangat tidak terkendali. Per 24 Juni tercatat bahwa kenaikan Covid-19 di Tanah Air mencapai lebih dari 20 ribu kasus dalam kurun waktu satu hari saja. Tentunya kenaikan kasus secara drastis ini membuat Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan kamar tidur di rumah sakit semakin menipis.
Dokter Tirta pun berharap semoga Indonesia dalam kondisi yang baik-baik saja, agar pemerintah tidak mengambil tindakan dengan menarik rem darurat untuk mengatasi ledakan kasus Covid-19 ini. Sebab jika hal ini terjadi, maka dampaknya akan terasa kepada banyak masyarakat.
“Semoga semua baik baik saja. Saya yakin gak ada yang mau rem darurat ditarik. Karena ekonomi akan terdampak, jadi ribet, susah mobilisasi, dan menghambat pelayanan. Akan tetapi, jika kita melihat angka kepenuhan IGD, ada potensi sangat besar kebijakan ini di ambil. Mari kita tunggu berita 5-6 hari ke depan,” tuntasnya. (TIA)