ECONOMICS

Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan Pelaku UMKM Daerah, Begini Strategi OJK

Taufan Sukma/IDX Channel 22/10/2023 21:21 WIB

Kegiatan diikuti 18 LJK dan didukung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi yang turut menggerakkan 19 UMKM setempat.

Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan Pelaku UMKM Daerah, Begini Strategi OJK (foto: MNC media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong akselerasi inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat secara nasional.

Tak terkecuali juga di kalangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah di Indonesia.

Langkah tersebut dinilai penting demi mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Nusantara, sehingga turut menopang perekonomian nasional secara keseluruhan.

Terbaru, bersamaan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, OJK melalui Kantor Perwakilannya di Jember menggandeng Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banyuwangi, untuk menggelar Pameran Lembaga Jasa Keuangan dan Parade Duta Batik Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

Inisiatif ini sekaligus dikolaborasikan dengan kegiatan Banyuwangi Batik Festival, sebagai bentuk dukungan OJK dalam upaya menjaga kelestarian budaya dan UMKM Batik, di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (21/10/2023).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis Kantor Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria, Kepala OJK Jember Hardi Rofiq Nasution, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Gunawan, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Jember Sukari, serta Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan.

Kegiatan diikuti 18 LJK dan didukung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi yang turut menggerakkan 19 UMKM setempat dan asosiasi batik Banyuwangi.

"Ini adalah program yang terus kita lakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Kami melihat literasi dan inklusi keuangan ini bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Kami juga melihat bagaimana pembiayaan ini bisa fokus untuk mengembangkan di sektor perempuan dan UMKM," ujar Friderica, dalam sambutannya.

Kegiatan yang berlangsung pada 20 dan 21 Oktober 2023 di Pasar Wisata Terpadu Banyuwangi tersebut merupakan puncak dari rangkaian program TPAKD Banyuwangi, yang terdiri dari Penyaluran Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) bersama PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Pegadaian, peningkatan literasi waspada investasi illegal kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Banyuwangi, dan Training of Trainer (ToT) kepada Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

Selanjutnya, LJK peserta ToT tersebut akan menjadi partner dalam melakukan edukasi keuangan, di 28 kelurahan dan 189 desa, di Banyuwangi.

Lebih lanjut, Friderica menyampaikan bahwa OJK memiliki banyak sekali program yang dapat disinergikan dengan Pemerintah Daerah, salah satunya adalah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Desaku Cakap Keuangan.

"Melalui program EKI ini, kita melihat apa yang menjadi sumber kekuatan desa tersebut, misalnya batik, tenun, songket, atau wisatanya. Ini bisa dijadikan tindak lanjut untuk kita dapat mengedepankan kerja sama dalam bentuk Ekosistem Keuangan Inklusif di berbagai desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah," tutur Friderica.

Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dilaksanakan setiap tahun pada Oktober dan menjadi momentum bagi OJK mendukung upaya pemerintah mengejar target inklusi keuangan 90% pada 2024. 

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan OJK mencatat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, sementara indeks inklusi keuangan tercapai 85,10 persen.

Sedangkan, tingkat literasi dan inklusi di wilayah Kantor OJK Jember termasuk di dalamnya Kabupaten Banyuwangi tercatat sebesar 58,55 persen dan 86,01 persen.

Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan ini yang diharapkan mampu mendorong peningkatan perekonomian Kabupaten Banyuwangi dan menjadikan masyarakat well literate terhadap aktivitas keuangan legal dan aware terhadap aktivitas keuangan yang ilegal.

"Kami berharap kerja sama dengan OJK ini terus dapat disinergikan, dilaksanakan. Terutama dalam literasi keuangan masyarakat, untuk menghindari korban skema penipuan investasi/pinjol ilegal," ujar Ipuk.

Kegiatan puncak BIK 2023 di Banyuwangi dibuka dengan Fashion Show Pedestrian, edukasi waspada pinjol dan investasi ilegal serta kejahatan digital, parade Duta Batik LJK dengan tema batik khas Banyuwangi Sembruk Cacing, dan ditutup dengan uji wawasan seputar sektor jasa keuangan.

Selain itu, pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis pemberian Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM di Banyuwangi untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha. (TSA)

SHARE