ECONOMICS

Dorong Lifting Migas, Bahlil Bakal Tenderkan 60 Wilayah Kerja

Tangguh Yudha 21/05/2025 16:50 WIB

Bahlil optimistis bisa mendorong capaian lifting migas Indonesia. Salah satu caranya dengan mentenderkan 60 wilayah kerja migas dalam 2-3 tahun.

Dorong Lifting Migas, Bahlil Bakal Tenderkan 60 Wilayah Kerja. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, optimistis bisa mendorong capaian lifting minyak dan gas (migas) Indonesia. Sebab, Presiden Prabowo Subianto menargetkan lifting mencapai 1 juta barel per hari pada 2029-2030.

Menurut Bahlil, target tersebut bukanlah hal mustahil, mengingat ada potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.

"Potensi migas kita dari 128 cekungan itu masih ada 68 cekungan yang belum diapa-apain. Nah sekaligus kami umumkan bahwa masih ada 60 wilayah kerja yang kita akan tenderkan pada waktu 2-3 tahun ke depan,” kata Bahlil dalam opening ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, Rabu (21/5/2025).

“Nah 60 ini atas arahan Bapak Presiden, kami mohon arahan kalau memang bisa kita cepat laksanakan maka kita akan lakukan," ujarnya di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil juga mengungkap ada beberapa wilayah kerja lama yang bisa digarap untuk bisa meningkatkan lifting migas yang tengah terpuruk. Salah satunya di Selat Makassar dan Lapangan Kenop yang sudah memerlukan pengembangan lanjutan.

Ia juga menyoroti potensi besar di wilayah Natuna yang menyimpan cadangan gas mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF), meski menghadapi tantangan kandungan CO2 yang tinggi, yakni hingga 72 persen.

"Artinya apa? Cadangan kita masih cukup luar biasa, dan ini adalah peluang besar jika dikelola dengan baik," tegasnya.

Bahlil juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mempercepat eksplorasi dan pengembangan blok migas untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat ketahanan energi nasional.

Dengan strategi tersebut, Bahlil berharap bisa mendorong lifting migas yang tengah merosot. Sepanjang 2024, lifting migas Indonesia hanya mencapai sekitar 580 ribu barel. Sementara konsumsi migas mencapai sekitar 1,6 juta barel.

Hal itu menyebabkan Indonesia menghabiskan sekitar USD35 miliar sampai dengan USD40 miliar untuk impor migas.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE