sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lifting Migas RI Merosot Tajam, Bahlil: Berbanding Terbalik dari 1997

Economics editor Tangguh Yudha
21/05/2025 16:40 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, buka-bukaan kondisi sektor minyak dan gas (migas) Indonesia di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Lifting Migas RI Merosot Tajam, Bahlil: Berbanding Terbalik dari 1997. (Foto: Tangguh/Inews Media Group)
Lifting Migas RI Merosot Tajam, Bahlil: Berbanding Terbalik dari 1997. (Foto: Tangguh/Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka-bukaan kondisi sektor minyak dan gas (migas) Indonesia di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil menyebut kondisi lifting migas saat ini cenderung memprihatinkan, apalagi jika dibandingkan pada 1996-1997 silam.

Menurut Bahlil, kondisi migas Indonesia pada 1996-1997 merupakan masa kejayaan. Saat itu, lifting migas mencapai sekitar 1,5 juta sampai 1,6 juta barel per hari. Sementara konsumsinya kurang lebih sekitar 500 ribu barel per hari.

“Bahkan sempat 40 persen pendapatan negara kita itu tergantung dari oil and gas," kata Bahlil dalam opening ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, Rabu (21/5/2025).

Namun pada 2024, lifting migas Indonesia kurang lebih sekitar 580 ribu barel dan konsumsi sekitar 1,6 juta barel. Hal itu menyebabkan Indonesia menghabiskan sekitar USD35 miliar sampai dengan USD40 miliar untuk impor migas.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement