ECONOMICS

Dorong Pemulihan Ekonomi, Anggaran Perjalanan Dinas Turun 35,6 Persen di Kuartal I-2021

Rina Anggraeni 23/04/2021 12:09 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, belanja untuk perjalanan dinas di kementerian turun di awal tahun ini.

Dorong Pemulihan Ekonomi, Anggaran Perjalanan Dinas Turun 35,6 Persen di Kuartal I-2021 (FOTO:MNC Media)


IDXChannel - Dalam mendorong pemulihan ekonomi, pemerintah memotong anggaran setiap kementerian dan lembaga. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, belanja untuk perjalanan dinas di kementerian turun di awal tahun ini. 

Dari Rp4,9 triliun pada kuartal I  2020 menjadi Rp 3,1 triliun pada kuartal pertama 2021, atau turun Rp 1,8 triliun atau 35,6%  (year-on-year/yoy). "Artinya APBN kita sekarang banting setir, semuanya diperuntukkan bagi masyarakat dan penanganan Covid-19," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (23/4/2021). 

Tercatat pada kuartal I ini, belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp350 triliun atau 17,9% dari APBN 2021, meningkat 26% (yoy). Dengan komposisi Rp201,6 triliun belanja Kementerian/Lembaga dan Rp148,5 triliun Belanja Non Kementerian/Lembaga, Belanja pemerintah pusat digunakan untuk berbagai kegiatan yang dampaknya langsung terasa oleh masyarakat sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi. 

“Jadi, kalau kita lihat APBN bekerja luar biasa melalui sisi belanja yang langsung masuk mempengaruhi perekonomian kita, manfaatnya dirasakan masyarakat, dan langsung mendukung kegiatan produktif investasi,"  kata dia 

Dari sisi belanja barang, berbagai program pemerintah yang dibiayai APBN terus dijalankan untuk penanganan pandemi. Di bidang kesehatan, saat ini vaksinasi sedang digalakan secara masif. Dengan biaya Rp5,8 triliun, sebanyak 17,2 juta dosis vaksin telah diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

Tidak hanya vaksinasi, APBN juga membiayai pengobatan 99.000 pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. Di bidang Pendidikan, sebanyak 3,4 juta siswa sekolah swasta di bawah naungan Kementerian Agama diberikan bantuan operasional dengan total Rp3,7 triliun. 

Selanjutnya, untuk belanja modal, APBN digunakan untuk melakukan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur konektivitas. Sebanyak Rp34,2 triliun telah digunakan untuk membangun bendungan, jalan, irigasi, jalur kereta api, dan jembatan pada triwulan I. Sedangkan belanja bansos pada triwulan I, sebanyak Rp55 triliun telah digunakan untuk melanjutkan program perlindungan sosial tahun 2020. 

“Kalau kita lihat dalam hal ini seluruh belanja Bansos ini yang menikmati adalah puluhan juta masyarakat, bahkan hampir mendekati 100 juta masyarakat langsung dari APBN. Uang dari pajak kita, uang dari seluruh penerimaan kita berikan kepada manfaatnya ke masyarakat. Ini untuk melindungi mereka agar konsumsi tetap terjaga, dalam situasi hantaman Covid-19, yang luar biasa," katanya.
(SANDY)

SHARE