ECONOMICS

DPR Minta BUMN Setor Dividen Rp85 Triliun di 2024, Erick Thohir Optimistis Tercapai

Suparjo Ramalan 14/09/2023 17:45 WIB

Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menaikkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada 2024 menjadi Rp85,04 triliun dari Rp80,6 triliun.

DPR Minta BUMN Setor Dividen Rp85 Triliun di 2024, Erick Thohir Optimistis Tercapai

IDXChannel - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menaikkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada 2024 menjadi Rp85,04 triliun dari Rp80,6 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak mempersoalkan permintaan tersebut. Dia optimistis target tersebut dapat direalisasikan. 

“Tapi tadi Komisi VI juga mengingatkan kami, jangan sampai nanti mengganggu dari cash flow ketika nanti ada investasi,” kata dia di Gedung DPR/MPR, Kamis (14/9/2023).

Erick berupaya agar setoran dividen tidak menjadi benalu bagi BUMN, justru kontribusi itu menjadi sejarah emas. Pasalnya, ini akan menjadikan setoran dividen tertinggi sepanjang perjalanan Kementerian BUMN.    

“Tapi itu tadi yang disampaikan bahwa target dividen tahun depan Rp85,04 triliun, jadi memang itu tercapai sejarah lagi. Tahun ini Rp80 triliun, tahun depan Rp85 triliun, itu kan sejarah, dividen terbesar yang pernah diberikan,” ucapnya.

Seiring dengan naikknya setoran dividen, Erick mendorong agar Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digelontorkan pemerintah kepada BUMN juga harus tinggi nominalnya. Dia menyebut proporsinya bisa 54 persen untuk dividen dan 46 persen PMN.

Persentase itu sudah dibahas Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Erick berharap usulan proporsi antara dividen dan PMN bisa disepakati. 

“Nah alhamdulillah, sepertinya kalau ini semuanya berjalan dengan baik, dividen itu 54 persen dibandingkan PMN 46 persen,” ujar dia. 

"Kalau kita lihat dividen yang kemarin hasil diskusi dengan Banggar kita ditargetkan lebih tinggi lagi, kalau kemarin kita Rp80,6 triliun, sekarang mereka mendekatkan Rp85,04 triliun, itu jadi ada peningkatan," imbuhnya.

Dia menuturkan, hasil diskusi internal, Kementerian BUMN berusaha merealisasikannya. 

"Dan kemarin hasil diskusi internal kita coba menyanggupi. Artinya, ini tentu prestasi yang luar biasa dari Komisi VI dengan Kementerian BUMN, ketika dividen ini back to back memecahkan rekor yang sebelumnya Rp80,6 triliun, sekarang lebih tinggi lagi. Ini prestasi yang luar biasa,” tutur Erick.

(RNA) 

SHARE