ECONOMICS

DPR Minta Pemerintah Moratorium Pabrik Semen

Michelle Natalia 20/02/2023 05:30 WIB

DPR meminta pemerintah menerbitkan moratorium pabrik semen. Hal ini menyusul melimpahnya pasokan semen.

DPR Minta Pemerintah Moratorium Pabrik Semen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah menerbitkan moratorium pabrik semen. Hal ini menyusul melimpahnya pasokan semen hingga over supply sebanyak 59 juta ton.

"Dengan fakta ini, perlu ada kebijakan moratorium pendirian pabrik semen baru, agar produksi semen nasional bisa terserap maksimal," ujar Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat memimpin pertemuan dengan Direksi PT. Semen Tonasa, dikutip Minggu (19/2/2023).

Produksi semen saat ini sudah mencapai 119 juta ton sementara kebutuhan dalam negeri hanya 60 juta ton.

"Terjadi over supply hingga 50 persen. Inilah yang akan kita carikan solusi, karena tingkat demam belum pulih secara baik. Malah terjadi penambahan pabrik seperti di Kalimantan. Kesimpulan kita nampaknya harus ada kebijakan moratorium, karena sudah ada over supply yang besar," jelasnya.

Sugeng menyebut masih ada investasi asing pada industri semen di Indonesia. Walau orientasi produksinya untuk ekspor, tetap saja kelak ada kebocoran yang masuk ke pasar domestik, sehingga produksi semen kian melimpah dan mengancam industri semen nasional. Disinilah moratorium pabrik semen perlu dilakukan. 

"Betul kita perlu investasi asing. Tapi, kalau investasinya itu mematikan industri di dalam negeri yang sudah ada, saya kira perlu dikaji dengan sangat serius," ucapnya.

Pada bagian lain, Sugeng mengungkapkan, kebutuhan energi bagi industri semen sangat tinggi. Selama ini pabrik semen banyak menggunakan batu bara sebagai bahan baku energinya. Harga batu bara untuk semen masih USD90 per metrik ton. 

Pihaknya mengaku akan meninjau DPO (domestic price obligation) untuk industri semen ini. Harga energi untuk kebutuhan produksi semen perlu dikaji lagi. 

"Semen sebagai soko guru industri dalam negeri tidak boleh mendapat kesulitan-kesulitan di tengah kompetisi yang luar biasa," tutupnya. (RRD)

SHARE