DPR Minta Solusi Pasca Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dikaji Maksimal
DPR menilai harus ada kajian maksimal sehingga menghasilkan keputusan yang terbaik untuk masyarakat dan Pertamina pasca terbakarnya depo Plumpang, Jakarta.
IDXChannel – Kebakaran yang terjadi di depo Terminal BBM Pertamina, Plumpang, menjadi perhatian banyak pihak. Sebab, peristiwa itu menelan korban jiwa dan ratusan orang mengungsi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan dua opsi pasca terbakarnya depo Plumpang, yakni merelokasi warga dari distrik (area) depo Plumpang atau memindahkan depo tersebut ke Pulau Reklamasi yang jauh dari warga.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Sartono Hutomo menilai dua opsi yang ditawarkan Jokowi bisa menjadi pertimbangan serius, namun terkesan sayang karena harus menunggu korban jiwa terlebih dahulu.
"Harus ada keputusan terbaik dikaji semaksimal mungkin baik dari tim ahli dan akademis sehingga menghasilkan win win solution baik terhadap masyarakat dan juga perusahaan," kata Sartono, Senin (6/3/2023).
Disisi lain, Pertamina dan pemerintah harus segera mengevaluasi seluruh fasilitas yang ada, baik dari segi komponen sampai dengan keselamatan kerja serta menjauhi potensi kecelakaan harus jauh dari pemukiman warga.
Timbulnya korban jiwa juga harus jadi perhatian Pertamina dan pemerintah, harus ada pengantian materiil dan non materiil dan harus ada pendampingan terhadap keluarga korban yang menjadi korban dari kecelakaan ini.
"Dengan kejadian ini menjadi evaluasi besar untuk pemerintah, semoga negara ini bisa semakin baik dalam pengelolaannya sehingga tak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan dan tragedi-tragedi semacam ini," ujar legislator dapil Jatim VII ini.
Seperti diketahui, kebakaran melanda Depo TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam sekitar pukul 20.11 WIB. Warga sempat mencium bau BBM sangat menyengat sebelum api menyala. Diduga ada kebocoran pipa BBM di dalam area depo.
Api kemudian berhasil dipadamkan pada Sabtu (4/3/2023) pukul 02.19 WIB. Dampak kebakaran meluas ke pemukiman warga di Kampung Tanah Merah yang bersebelahan dari lokasi.
Akibat kejadian tersebut, data per Minggu (5/3/2023), sebanyak 19 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 14 orang dewasa dan 5 orang anak-anak.
(FRI)