Dua Gerai Gunakan Bahan Kadaluwarsa, Starbucks Lakukan Pemeriksaan Keamanan Pangan
Insiden itu menjadi trending topik di Twitter China setelah laporan itu diterbitkan dan Starbucks awalnya mengatakan telah menutup dua toko
IDXChannel - Jaringan kopi AS Starbucks pada Senin meminta maaf dan mengatakan akan melakukan inspeksi dan pelatihan staf di sekitar 5.400 tokonya di China. Hal tersebut setelah sebuah surat kabar mengatakan dua dari gerainya menggunakan bahan kadaluarsa.
Surat kabar Beijing News, sebagai penyelidikan rahasia mengatakan insiden itu terjadi di dua toko di kota Wuxi, China timur.
Dilansir dari Reuters Rabu (15/12/2021), insiden itu menjadi trending topik di Twitter China setelah laporan itu diterbitkan dan Starbucks awalnya mengatakan telah menutup dua toko dan sedang melakukan penyelidikan.
Kemudian pada hari Senin dikatakan telah menemukan bahwa kedua toko itu memang melakukan pelanggaran dan perusahaan tidak cukup memperhatikan standar keamanan pangan.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua pelanggan Starbucks," katanya dalam sebuah pernyataan di akun resmi Weibo-nya.
Administrasi Pengawasan Pasar Wuxi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam bahwa setelah melakukan penyelidikan pada dua toko yang terlibat dalam insiden tersebut, pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada semua 82 cerita Starbuck di kota, menemukan total 15 masalah, termasuk karyawan yang tidak mengenakan pakaian topi kerja dan catatan desinfeksi tidak lengkap.
Konsumen dan media China menjadi lebih agresif dalam melindungi hak-hak pelanggan dan memantau perilaku merek-merek besar, terutama dari luar negeri.
Beberapa target, seperti merek pakaian musim dingin Canada Goose yang mengajukan keluhan atas kebijakan pengembalian uangnya, telah menjadi sasaran teguran pemerintah, sementara merek Cina seperti rantai teh susu Nayuki juga menarik perhatian publik.
China adalah pasar terbesar untuk Starbucks di luar Amerika Serikat dengan 5.360 toko pada 3 Oktober, laporan pendapatan terbaru perusahaan menunjukkan.
Laporan Beijing News mengatakan salah satu toko Starbucks menggunakan cairan matcha kadaluarsa untuk membuat latte, sementara yang lain menjual kue kering yang seharusnya dibuang.
Pada Senin sore, topik tanggapan Starbucks terhadap laporan Beijing News telah menerima lebih dari 50 juta tampilan di Weibo. Para komentator mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatiran atas masalah yang lebih luas.
"Jika Starbucks seperti ini, toko-toko lain benar-benar mengkhawatirkan saya," kata salah satu pengguna Weibo bernama Revario. "Mereka menderita pengawasan karena itu adalah merek asing," sebut dia.
(SANDY)