IDXChannel – Sejumlah perusahaan besar global memboikot iklan di media sosial, terutama Facebook Inc (FB.O). Hal tersebut akibat platform media tersebut tidak melakukan filterasi terhadap ujaran kebencian (hate speech) yang berakibat kepada brand mereka dan lingkungan terutama soal rasisme.
Seperti dilansir dari Nytimes, pada Senin (29/6/2020), beberapa perusahaan global yang menghentikan iklan itu di antaranya Unilever, Coca Cola, Starbucks, hingga Verizon. Mereka meminta mitra media sosial untuk memastikan agar platform yang digunakan terbebas dari ujaran kebencian dan rasisme.
Sementara itu Jim Steyer, Kepala Eksekutif Common Sense Media, mengatakan bahwa kampanye "Stop Hate for Profit" akan mulai menyerukan perusahaan-perusahaan besar di Eropa untuk bergabung dengan aksi boikot tersebut.
“Sejak kampanye diluncurkan awal bulan ini, lebih dari 160 perusahaan, termasuk Verizon Communications (VZ.N) dan Unilever Plc (ULVR.L), telah menandatangani untuk berhenti membeli iklan di platform media sosial terbesar di dunia untuk bulan Juli,” tulisnya seperti dikutip Reuters.
Steyer menambahkan, harapan kampanye tersebut yakni untuk memberanikan regulator di Eropa untuk mengambil sikap lebih keras di Facebook. Aksi boikot iklan itu akhirnya direspons negatif oleh investor Facebook di Wall Street. Imbasnya pada perdagangan Jumat (26/6/2020), harga saham perusahaan Mark Zuckerberg anjlok 8,3%, terburuk dalam tiga bulan terakhir.