sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Unilever hingga Starbucks Boikot Beriklan di Sosmed, Saham Facebook Jeblok

Idxtainment editor Shifa Nurhaliza
29/06/2020 13:00 WIB
Sejumlah perusahaan besar global memboikot iklan di media sosial, terutama Facebook Inc (FB.O).
Unilever hingga Starbuck Boikot Beriklan di Sosmed, Saham Facebook Jeblok. (Foto: Ist)
Unilever hingga Starbuck Boikot Beriklan di Sosmed, Saham Facebook Jeblok. (Foto: Ist)

Penurunan harga saham itu membuat nilai kapitalisasi pasar Facebook hilang USD56 miliar. Kekayaan Founder & CEO Facebook, Mark Zuckerberg pun turun USD7 miliar atau hampir Rp100 triliun dalam sehari. Imbasnya, posisi Zuckerberg sebagai orang terkaya ketiga di dunia digeser oleh Bernard Arnault. Bos Louis Vuitton itu kini masuk tiga besar orang terkaya di dunia bersama Jeff Bezos dan Bill Gates.

sejurus dengan aksi perusahaan lainnya, Unilever, sebagai salah satu pengiklan terbesar di Facebook, segera menghentikan iklan mulai bulan depan di Facebook, Twitter, dan Instagram. Kebijakan yang berlaku secara global itu berlaku hingga akhir tahun. Coca Cola mengambil langkah serupa untuk sedikitnya 30 hari ke depan.

Sekadar informasi, Facebook telah menghabiskan miliaran dolar setahun untuk menjaga platformnya tetap aman dan bekerja dengan para ahli luar untuk meninjau dan memperbarui kebijakannya.

Berikut adalah daftar beberapa pengiklan besar yang membatasi atau menghentikan iklan mereka di Facebook, dengan perkiraan apa yang mereka habiskan tahun lalu di Amerika Serikat dari platform analytics Pathmatics. Diantaranya yakni, Coca-Cola dengan perkiraan biaya yang dihabiskan pada tahun lalu sekitar USD22,1 juta. Raksasa minuman itu, mengatakan bahwa mereka akan menghentikan semua iklan berbayar di semua platform media sosial secara global selama 30 hari.

James Quincey, kepala eksekutif Coca-Cola, mengatakan bahwa perusahaan akan menggunakan waktu untuk menilai kembali standar dan kebijakan periklanan dan akan membiarkan mitra media sosialnya tahu bahwa "kami mengharapkan akuntabilitas, tindakan, dan transparansi yang lebih besar dari mereka. Dan perusahaan kami tidak bergabung dengan boikot resmi Facebook,” jelasnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement