Dua Pekan Jelang Ramadan, Warga Malang Susah Dapat Beras Stok Bulog
Stok beras medium SPHP Bulog susah didapat di Kota Malang, Jawa Timur.
IDXChannel - Stok beras medium SPHP Bulog susah didapat di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Hal ini terjadi dua pekan jelang Ramadan.
Bahkan stok beras ini sudah satu bulan menghilang dari pasaran. Hal ini membuat harga beras jenis medium dan premium melonjak.
Pantauan di Pasar Oro-oro Dowo, Senin (26/2/2024) bersama tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polresta Malang Kota, memang stok beras medium SPHP Bulog tidak dijumpai. Dari informasi para pedagang dan pembeli yang ditemui susahnya stok sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
Salah satu pedagang di Pasar Oro-oro Dowo, Warsinah mengungkapkan, untuk beras medium Bulog sudah dalam satu bulan ini susah didapatkan. Bahkan untuk pembelian dari pedagang eceran dari distributor dibatas maksimal 15 kilogram per pembelian.
"Susah didapatnya, stoknya memang dibatas sekali beli dijatah tiga biji itu 15 kilogram," kata Warsinah.
Justru kata Warsinah, beras premium yang mulai mengalami penurunan Rp200 hingga Rp500 per kilogramnya. Tapi memang diakui Warsinah, harganya masih tetap mahal di angka mulai Rp16.000 per kilogramnya.
"Kalau yang turun beras premium, turun Rp200 per kilonya. Yang SPHP susah, sudah nggak jual," katanya.
Salah satu pembeli di Pasar Oro-oro Dowo Endang Wulandari mengakui sulitnya mendapat beras SPHP Bulog. Bahkan ia terakhir kali bisa mendapat beras SPHP Bulog pada bulan lalu.
"Susah stoknya, nggak selalu ada. Makanya kepaksa beli beras premium, tapi ini harganya mulai turun, kemarin bisa Rp80 ribu per lima kilogram," lanjut Endang Wulandari.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengakui dari hasil sidak tim Satgas Pangan Polresta Malang ada kesulitan stok beras SPHP Bulog di beberapa pasar, termasuk di Pasar Oro-oro Dowo, Kota Malang.
Nantinya pihaknya bakal berkoordinasi dengan dinas terkait dan Bulog untuk memastikan distributor berjalan lancar.
"Koordinasi dengan pihak-pihak Disperindag, terkait pihak yang memiliki stok distributor, atau Bulog untuk memastikan bahwasannya untuk proses distribusinya lancar dan distribusinya aman, sehingga harapannya ketika nanti distribusi lancar harga turun dengan sendirinya," kata Danang Yudanto.
(NIY)