Dua Varian Baru Omicron Dominasi Kasus Covid di New York
Dua varian Omicron yakni BA.2.12 dan BA.2.12.1 menyebar luas dan mendominasi kasus covid-19 di New York, Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Dua varian Omicron yakni BA.2.12 dan BA.2.12.1 menyebar luas dan mendominasi kasus covid-19 di New York, Amerika Serikat (AS). Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengumumkan, saat ini menyumbang 80,6 persen dari infeksi Covid-19 di New York.
Lebih lanjut, dijelaskan bila salah satu sub-varian diantara BA.2.12 dan BA.2.12.1 memiliki mutasi. Menurut The New York Times dapat mempu menghindari kekebalan.
"Tidak jelas apakah itu berlaku untuk kekebalan alami, kekebalan dari vaksinasi atau keduanya," jelas Departemen Kesehatan di New York, dilansir Desert, Minggu (17/4/2022)
Apakah berbahaya? Begini penjelasannya.
Subvarian dari Omicron itu, diperkirakan memiliki keunggulan pertumbuhan 23 persen – 27 persen di atas varian BA.2 asli. Berdasarkan data baru, GISAIDserta data tambahan dikirimkan langsung ke Wadsworth Center dari laboratorium sekuensing di New York, menentukan bahwa varian baru ini sangat menular dan berkemungkinan kontribusi pada peningkatan kasus.
Pada bulan Maret, BA.2.12 dan BA.2.12.1 meningkat menjadi lebih dari 70 persen prevalensi di Central New York dan lebih dari 20 persen prevalensi di wilayah Finger Lakes. Sementara, Data untuk April menunjukkan bahwa level di Central New York sekarang di atas 90 persen.
"Kami memperingatkan publik akan dua subvarian Omicron, yang baru muncul dan menyebar dengan cepat di bagian utara New York, sehingga warga New York dapat bertindak cepat," kata Komisaris Kesehatan Negara Bagian Dr. Mary T. Bassett dilansir New York State, Minggu (17/4/2022)
Sekadar informasi, sub-varian telah terdeteksi di lebih dari 40 negara lain dan di lebih dari 30 negara bagian di seluruh Amerika Serikat. Kedua subvarian tampaknya menyebar dengan cepat, keunggulan pertumbuhan sekitar 25 persen dibandingkan BA.2. Dengan lebih menular daripada varian mana pun yang datang sebelumnya.
“Ini hanya pengingat bahwa kita tidak keluar dari hutan sehubungan dengan virus ini, dan orang-orang harus terus mengambil tindakan pencegahan dan mendapatkan vaksinasi lengkap jika mereka belum menyelesaikan,” kata Kirsten St. George, seorang ahli virologi dilansir The New York Times, Minggu (17/4/2022).
(RAMA)