ECONOMICS

Dubes Rusia Sebut Vaksin Sputnik V Bakal Didistribusikan ke RI Tahun Depan

Dominique H Febriani/MPI 07/10/2021 16:36 WIB

Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G. Vorobyova mengatakan vaksin Sputnik buatan Rusia kemungkinan dapat digunakan di Indonesia tahun depan.

Dubes Rusia Sebut Vaksin Sputnik V Bakal Didistribusikan ke RI Tahun Depan (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G. Vorobyova mengatakan vaksin Sputnik buatan Rusia kemungkinan dapat digunakan di Indonesia tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pasokan vaksin yang akan terus meningkat.

“Untuk tahun ini pemerintah Indonesia sudah berkecukupan vaksin namun untuk tahun depan pasti butuh lebih banyak lagi, apa yang kami dengar bahwa Sputnik bisa digunakan untuk program gotong royong,” kata Lyudmila kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta (7/10/2021).

Lyudmila mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan riset ke Moskow untuk meninjau efektifitas dan kelayakan vaksin Sputnik. Kini pemerintah Rusia tengah melakukan beberapa upaya agar Vaksin Sputnik bisa didistribusikan di Indonesia.

“Pada bulan oktober ketika vaksin Sputnik V Dinyatakan aman lalu mereka riset ke Moskow ke tempat produksinya, meminta dokumennya, akhirnya vaksin Sputnik V telah terdaftar. Dan sekarang ada beberapa prosedur yang harus dilakukan agar vaksin Sputnik V bisa digunakan di Indonesia,” terangnya.

Lyudmila mengatakan bahwa sejak Agustus 2021 jenis vaksin Sputnik V telah teregistrasi di Indonesia. Selain itu juga, vaksin ini telah terdaftar di 70 negara lainnya. Beberapa negara yang sudah menggunakan vaksin Sputnik V adalah Palestina dan Argentina.
“Akhirnya Sputnik V sudah terdaftar di Indonesia, pada 25 agustus 2021.

Dan sejauh ini orang orang mengetahui vaksin ini bagus, efektif dan aman.
Ini sudah terdaftar di 70 negara di dunia termasuk indonesia. Beberapa di antaranya Palestina dan Argentina,” katanya.

Ia menyatakan bahwa jenis Sputnik V merupakan yang paling efektif daripada vaksin jenis lainnya yang diproduksi oleh Rusia. Ia mengatakan bahwa Sputnik V memiliki efektifitas 95 persen dan tidak menimbulkan efek samping.
“Di Rusia kita memiliki 4 jenis vaksin diproduksi oleh kami salah satunya Sputnik V.
Sputnik V jauh lebih efektif daripada vaksin jenis lain. Yang paling efesien adalah Sputnik V
Efektifitasnya 95 persen, tidak ada efek samping, baik untuk usia lanjut, orang tua saya 85 tahun menggunakan Sputnik V mereka semua baik baik saja tidak ada sesuatu masalah,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa masyarakat di Rusia tidak diwajibkan untuk melakukan vaksinasi, hal ini berkaitan kebutuhan tiap individu atau Hak Asasi Manusia.
“Vaksinasi di negara kami betul betul gratis, setiap orang bisa peroleh vaksin, ini bukanlah sebuah mandat, hanya untuk beberapa kategori seperti guru, dokter, tapi untuk sebagian orang tidak,”

“Ya, kurang lebih seperti itu, karena mereka punya alasan tersendiri,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa setiap jenis vaksin memiliki risiko dan efek samping yang berbeda. Maka dari itu, masyarakat berhak memilih vaksin jenis apa yang ingin digunakan.
“Jadi sekarang dokter dan masyarakat harus memilih vaksin jenis apa yang mereka ingin gunakan. Yang inovatif lebih efektif namun ditakuti banyak orang, atau yang klasik namun agak kurang efektif namun sebagian orang pikir lebih tidak berisiko,” ujarnya.

“Apa yang saya pahami tentang vaksin di dunia adalah ada 2 tipe vaksin, yakni vaksin yang inovatif seperti Pfizer moderna dan spugnig sebetulnya. Dan selanjutnya vaksin klasik seperti sinovac,” tambahnya.

“Saya benci sinovac hahahah,” gurau nya.

Ia juga menyebutkan bahwa memproduksi vaksin Sputnik di beberapa negara.
“Kita juga bergabung di produksi di beberapa negara seperti Emirates, South Korea, dan lain lain,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa jenis vaksin Sputnik V dan Sputnik Light memiliki beberapa perbedaan, salah satunya adalah efek sampingnya.
“Sputnik V sangat kuat, Sputnik light lebih ringan,” jelasnya.

Lyudmila mengatakan maraknya berita hoax mengenai vaksin di Rusia dan sebagian orang mempercayai hal itu.
“Banyak sekali berita hoax mengenai vaksin. Pernyataan ini sangat tidak masuk akal dan banyak orang yang mempercayainya,” katanya.

(IND) 

SHARE