ECONOMICS

Duit APBN Rp1.200 Triliun Belum Terserap, Ini Fokus Belanja Sri Mulyani

Fiki Ariyanti 07/11/2022 11:49 WIB

Menkeu, Sri Mulyani menyebut masih ada Rp1.200 triliun yang akan dibelanjakan dalam dua bulan ke depan.

Duit APBN Rp1.200 Triliun Belum Terserap, Ini Fokus Belanja Sri Mulyani. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi belanja di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September 2022 baru mencapai 61,6%.

"Realisasi belanja negara hingga akhir September baru 61,6%, sehingga dalam tiga bulan terakhir diharapkan pelaksanaan anggaran tetap bisa berjalan tanpa menimbulkan dampak terhadap munculnya ketidakefisienan atau kualitas belanja yang menurun," katanya dalam acara Pelantikan dikutip dari akun YouTube Kemenkeu, baru-baru ini. 

Realisasi 61,6% berarti sebesar Rp1.192,85 triliun dari total belanja APBN 2022 sebesar Rp3.106,4 triliun. Artinya, masih ada Rp1.913,54 triliun yang harus dieksekusi pemerintah di sisa waktu tahun ini. 

"Kemarin baru diumumkan realisasi APBN 2022 bulan September. Masih ada Rp1.200 triliun yang akan di spend dalam dua bulan ke depan," jelas Sri Mulyani dalam acara terpisah. 

Menurutnya, angka Rp1.200 triliun tersebut adalah jumlah yang sangat besar untuk dibelanjakan sampai akhir tahun ini. 

"That's really big money," katanya. 

Sri Mulyani menerangkan, pemerintah tetap fokus menggunakan keuangan negara, baik APBN maupun APBD dengan makin teliti dan efektif dalam mencapai prioritas pembangunan nasional, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, ketahanan pangan, pengurangan stunting, pengurangan kemiskinan, dan meningkatkan kualitas UMKM. 

Di sisi lain, Sri Mulyani juga menyebut, belanja daerah sangat signifikan di APBN. Kualitas dan pola belanja daerah berdampak APBN dan perekonomian. Namun penyerapan belanja di APBD lebih rendah dibanding APBN. 

"Hingga akhir September ini, belanja APBD 53,4% atau lebih kecil dari belanja yang di tingkat pusat, sehingga perlu mendorong efektivitas dan kualitas belanja daerah," tandasnya. 

(FAY)

SHARE