Dukung Pemberantasan Stunting, Ini yang Dilakukan Kimia Farma dan Dompet Dhuafa
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021 lalu.
IDXChannel - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memperingati Hari Anak Nasional dengan berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa dalam mengatasi persoalan gizi anak yang masih menjadi permasalahan besar di sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah masalah stunting.
Sebagai informasi, stunting merupakan salah satu indikator gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan asupan gizi kronis pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari anak masih dalam bentuk janin hingga berusia 23 bulan.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021 lalu. Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun lalu hampir seperempat balita di Indonesia terpantau mengalami stunting. Karenanya, Pemerintah menargetkan stunting di Indonesia turun menjadi hanya 14 pesen pada 2024 mendatang.
Atas kondisi tersebut, KAEF dan Dompet Dhuafa sepakat berkolaborasi dengan menginisiasi program bertajuk Bidan Inspiratif Untuk Negeri (BIUN). Kolaborasi ini didasarkan pada kesamaan fokus program kedua lembaga itu dalam berkontribusi pada upaya penurunan stunting lewat intervensi berbasis inovasi program dan pemberdayaan bidan di lokus-lokus stunting.
Kerjasama tersebut diresmikan lewat kick off dan webinar Program Bidan Inspiratif Untuk Negeri, yang digelar di Kimia Farma Corporate University, Jakarta Timur, Sabtu, (23/7/2022). Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber, diantaranya Rahmad Riyadi selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Dharma Syahputra yang menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma Tbk, dan Martin Suanta, S.E, M.Si., Direktur Bina Kualitas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat yang akan bertindak sebagai keynote speaker.
Lalu, dr. Imran Agus Nurasli Sp.KO sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Republik Indonesia serta Nunik Endang Sunarsih, SST., SH., M.sc., sebagai Ketua Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
"Semoga dengan adanya program Bidan Inspiratif ini dapat menekan laju stunting di Indonesia.Serta harapan dengan kolaborasi bersama berbagai elemen khususnya Dompet Dhuafa, diharapkan dapat efektif dalam perencanaan dan pengembangan program ini", ujar Direktur Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma TBK, Dharma Syahputra, dalam sambutannya.
Pada 2020 lalu, KAEF menginisiasi program Bidan Inspiratif. Sejalan dengan itu Dompet Dhuafa di tahun 2021 meluncurkan program Bidan Untuk Negeri (BUN) yang berlokasi di 4 wilayah pelosok di provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara barat, Aceh dan Sulawesi Selatan.
Di waktu yang bersamaan, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi mengatakan, kerjasama Dompet Dhuafa dengan Kimia Farma diharapkan dapat mendorong semangat bidan inspiratif dalam memberikan layanan kesehatan khususnya dalam mengatasi stunting di wilayah pelosok Indonesia. "Tidak hanya itu, kerjasama ini dapat memperkuat pondasi bagi para bidan inspiratif dalam mengemban tugasnya," ungkapnya.
Kali ini melalui program kolaborasi Dompet Dhuafa dengan KAEF yaitu BIUN, Dompet Dhuafa bersama KAEF akan memberikan dukungan kepada bidan dari seluruh Indonesia untuk mewujudkan ide-ide cemerlang idealisme pengabdian kepada masyarakat terutama dalam menjaga 1.000 HPK. Bentuk dukungan KAEF untuk proposal project inovasi pada bidan yang terpilih, akan diikutsertakan pada pelatihan pembekalan selama satu bulan, pembiayaan proposal project inovasi, supervise selama project berlangsung dan memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang penghargaan The Most Inspiring Midwife dari PT Kimia Farma Tbk pada akhir project.
Program BIUN akan digelar di 13 Provinsi se-Indonesia. Lokasi yang ditentukan merupakan wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yang dipilih berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan, BKKBN, IBI dan stakeholder setempat. BIUN mengutamakan inovasi program penjagaan 1.000 HPK serta program yang memiliki dampak besar. Harapannya akan langsung menyentuh masyarakat terutama di wilayah terpencil dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak yang cukup tinggi. Para bidan untuk negeri juga dapat mengikuti ajang kompetisi peserta Program Bidan Inspiratif tersebut, setelah menjalankan program selama minimal 1 tahun.
"Bagi kami sungguh kebanggaan tersendiri atas partisipasinya dalam mendorong bidan inspiratif di seluruh Indonesia, berkat kerjasama Dompet Dhuafa dengan Kimia Farma. Bukan hal yang mudah dalam memberantas stunting di wilayah pelosok Indonesia. Harus ada sinergi dan keterlibatan secara aktif dari semua elemen masyarakat. Fasilitas maupun sarana penunjang di wilayah pelosok Indonesia cukup berperan penting dalam pencegahan stunting," ujar Bidan Citra, disela-sela acara tersebut, untuk berbagi pengalaman selama di NTT (Nusa Tenggara Timur) sebagai Bidan dan mensosialisasikan stunting di masyarakat NTT. (TSA)