Dukung Rempang Eco City, Hamdan Zoelva: Hormati Hak Rakyat
Pemerintah akan terus melanjutkan proyek Rempang Eco-City, Batam, meski ada penolakan warga yang direlokasi.
IDXChannel - Pemerintah akan terus melanjutkan proyek Rempang Eco-City, Batam, meski ada penolakan warga yang direlokasi. Mengenai hal tersebut Syarikat Islam (SI) memberikan dukungan atas pembangunan Rempang Eco City. Proyek tersebut dilandasi niat baik pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Kendati demikian, Pimpinan Pusat Syarikat Islam menghimbau dalam pelaksanaan pembangunannya, pemerintah tetap memperhatikan hak-hak rakyat, menghormati tradisi dan budaya lokal yang merupakan akar budaya nasional Indonesia.
Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva mengatakan, pemerintah terus mengedepankan dialog, persuasif dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah dan dampak pembangunan investasi. Sebaliknya, menjauhi tindakan represif dan kekerasan.
“Hindari konflik yang tidak perlu, tetap bersikap kritis, melakukan tabayyun, check and recheck dan menyaring setiap informasi yang diterima melalui berbagai media informasi dan tidak terpengaruhi berita hoax dan provokasi,” pungkas Hamdan melalui keterangan pers, Selasa (26/9/2023).
Lebih lanjut, SI menyarankan agar setiap kegiatan pembangunan dan investasi harus memberikan manfaat langsung yang dirasakan oleh rakyat Indonesia, terutama yang terkena dampak langsung dari investasi di sekitar lokasi.
Hamdan menambahkan bahwa SI mendukung langkah-langkah yang tengah ditempuh pemerintah, yakni melakukan sosialisasi dan berdialog dengan masyarakat yang terkena dampak investasi. Dia mengingatkan bahwa harus saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing.
Menanggapi penolakan sebagian warga Pulau Rempang, Hamdan menyarankan agar menjauhi sikap curiga yang berlebihan atas kegiatan pembangunan.
Syarikat Islam yakin, warga Rempang pasti setuju jika pembangunan dimaksudkan untuk mensejahterakan mereka, dan warga sekitarnya. Menurut Hamdan solusi akan tercapai jika kepentingan rakyat, investor dan pemerintah terpenuhi secara seimbang.
(SLF)