ECONOMICS

EFishery Jadi Unicorn Senilai Rp21,34 Triliun, Siap IPO di Tengah Tech Winter?

Maulina Ulfa - Riset 10/07/2023 15:01 WIB

Perusahaan rintisan (startup) Indonesia, eFishery, menjadi unicorn Indonesia selanjutnya setelah mengumpulkan pendanaan sebesar USD200 juta, Jumat (7/7/2023).

EFishery Jadi Unicorn Senilai Rp21,34 Triliun, Siap IPO di Tengah Tech Winter? (Foto: eFishery)

IDXChannel - Perusahaan rintisan (startup) Indonesia, eFishery, menjadi unicorn Indonesia selanjutnya setelah mengumpulkan pendanaan sebesar USD200 juta, Jumat (7/7/2023).

Melansir Bloomberg, nilai startup aquatech tersebut kini mencapai USD1,4 miliar setelah pendanaan putaran Seri D yang dipimpin oleh 42XFund, perusahaan funding asal Abu Dhabi. (Lihat grafik di bawah ini.)

Nilai valuasi eFishery kini lebih dari tiga kali lipat nilai sebelumnya sebesar USD410 juta pada tahun 2022, menurut sang Chief Executive Officer (CEO), Gibran Huzaifah.

Perusahaan manajer investasi pensiun (pension fund) Malaysia, Kumpulan Wang Persaraan dan ResponsAbility Investments AG hingga 500 Global juga dilaporkan turut bergabung dalam putaran pendanaan tersebut.

Beberapa angel investor eFishery sebelumnya juga termasuk Northstar Group, Temasek Holdings Pte dan SoftBank Group Corp.

Badai Tech Winter

Perusahaan, yang melayani 70.000 petambak ikan dan udang di Indonesia ini melampaui angka valuasi USD1 miliar dalam setahun di mana bisnis startup tengah menghadapi era tech winter.

Perlambatan ekonomi, kenaikan suku bunga dan tingkat inflasi yang lebih tinggi telah mendorong investor modal ventura di seluruh dunia untuk menarik diri dari banyak proyek pendanaan startup.

Menurut sang CEO, eFishery berencana menggunakan modal tersebut untuk berekspansi di india dan sebelum mengejar strategi IPO di AS atau Indonesia dalam dua tahun ke depan.

“Kami ingin menjadi pemimpin dunia selama lima tahun ke depan dan melakukan IPO di beberapa titik, yang paling awal adalah pada 2025,” ujar Gibran Huzaifah dikutip Bloomberg, 7 Juli 2023.

Adapun secara total, Indonesia memiliki 2.300 startup atau yang terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, setidaknya ada 21 startup Indonesia yang berstatus unicorn dan decacorn.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi lebih dari USD1 miliar. Sementara itu, decacorn di atas USD10 miliar.

Decacorn Tanah Air saat ini dipimpin oleh Gojek. Adapun unicorn RI kini dikuasai Tokopedia yang kemudian merger pada Mei 2021 dengan Gojek.

Keduanya kemudian membentuk entitas baru bernama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan secara resmi mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April 2022.

Kini, eFishery menjadi startup terbaru yang menduduki kursi unicorn RI. Namun, badai tech winter disebut masih menjadi momok utama industri startup. Terlihat dari serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi di industri ini.

Pada November tahun lalu, GOTO memutuskan untuk melakukan PHK terhadap sebanyak 12 persen atau sebanyak 1.300 orang karyawannya.

Belum lama, startup jasa ride hailing Grab mengumumkan akan melakukan PHK terhadap lebih dari 1.000 karyawan.

Kondisi bisnis startup yang belum sepenuhnya pulih dari guncangan ekonomi makro ini menjadi tantangan tersendiri bagi eFishery ke depan. (ADF)

SHARE