IDXChannel - Perusahaan rintisan atau startup belakangan ramai-ramai melakukan Pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satunya Grab Holdings yang baru saja merumahkan 1.000 karyawan pada bulan lalu.
Lantas bagaimana kondisi startup di Indonesia?
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan, setidaknya ada 30 persen startup di Indonesia mengalami kebangkrutan. Akan tetapi 30 persen juga mulai bermunculan meski belum seperti sebelum pandemi.
"Secara singkat sebelum dan after pandemi sudah banyak berubah, ada yang mati dan ada yang tumbuh. Namun yang tumbuh ini belum seperti sebelum pandemi," katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (3/7/2023).
Meski terdapat startup baru yang tumbuh, Tesar mengatakan startup tersebut perlu melakukan perjuangan yang besar. Pasalnya kondisi setelah pandemi perilaku pasar banyak mengalami perubahan baik dari sisi investor maupun dari sisi pelakunya.
Dia menjelaskan, saat ini banyak investor yang mulai menahan memberikan suntikan dananya kepada para pelaku usaha. Hal tersebut lantaran pengalaman investor dalam menginvestasikan dananya pada saat pandemi yang belum menuai hasil.