ECONOMICS

Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga Bisa Berdampak pada Okupansi Pesawat

Iqbal Dwi Purnama 10/02/2025 21:30 WIB

Efisiensi anggaran yang terjadi di Kementerian/Lembaga diperkirakan turut berdampak pada okupansi pesawat.

Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga Bisa Berdampak pada Okupansi Pesawat. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Efisiensi anggaran yang terjadi di Kementerian/Lembaga diperkirakan turut berdampak pada okupansi pesawat. Pengamat Penerbangan sekaligus Analis Independen Bisnis Penerbangan Nasional Gatot Rahardjo memproyeksikan okupansi pesawat turun sekitar 10-20 persen lantaran berkurangnya perjalanan dinas yang bakal dilakukan ASN

Berdasarkan survey yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) pada 2024, sebanyak 29,7 persen penumpang pesawat bepergian untuk kebutuhan dinas atau rapat kerja. 

Ceruk itulah yang nantinya akan tergerus akibat pemangkasan anggaran perjalanan dinas instansi pemerintah sebesar 53,9 persen.

"Jadi kemungkinan akan berdampak pada okupansi pesawat sekitar 10-20 persen pengurangannya," kata Gatot saat dihubungi, Senin (10/2/2025).

Adapun fenomena penurunan okupansi penumpang pesawat akan mulai terjadi sekitar Kuartal II-2025 atau mulai April mendatang, lantaran biasanya perjalanan Dinas sendiri masih jarang dilakukan pada awal-awal tahun.

"Tapi kalau terkait efisiensi ini kan tidak mungkin semua perjalanan dinas dipangkas ya. Karena memang ada perjalanan dinas yang tetap harus dilakukan. Dan wilayah Indonesia adalah kepulauan yang sangat luas, jadi transportasi udara masih menjadi andalan," kata dia.

Gatot menilai penurunan okupansi seperti ini sebetulnya menjadi sentimen buruk terhadap iklim investasi industri penerbangan di tanah air. Sebab, ketika jumlah penumpang turun maka praktis pendapatan maskapai dan bandara juga ikut merosot.

Hal itulah yang menurutnya akan membuat perusahaan maskapai mencari cara untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan agar tidak sampai terjadi kerugian. Setidaknya, ada 2 kemungkinan yang akan dilakukan maskapai, yaitu mengurangi jumlah penerbangan atau menaikkan harga tiket pesawat.

"Itu berbagai cara agar pendapatan maskapai bisa mengimbangi biaya yang dikeluarkan, jadi maskapai tidak rugi. Sekarang juga sudah mulai banyak bandara yang penerbangannya berkurang," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE