ECONOMICS

Efisiensi Anggaran, Luhut Ingin Pembelian BBM Subsidi Dibatasi

Atikah Umiyani/MPI 09/07/2024 19:47 WIB

Pemerintah terus melakukan efisiensi anggaran, salah satunya dengan mengatur distribusi BBM agar tepat sasaran.

Pemerintah terus melakukan efisiensi anggaran, salah satunya dengan mengatur distribusi BBM agar tepat sasaran. (MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah terus melakukan efisiensi anggaran, salah satunya dengan mengatur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi agar lebih tepat sasaran. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan agar tepat sasaran, maka pembelian BBM Subsidi harus mulai dibatasi.

"Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai di mana orang yang tidak berhak mendapatkan subsidi itu akan bisa kita kurangi," kata Luhut melalui instagram resminya @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7/2024). 

Luhut menambahkan, pemerintah juga berencana mendorong penggunaan bioetanol guna menggantikan penggunaan BBM. Demikian dilakukan untuk mengurangi polusi udara karena BBM yang ada saat ini masih mengandung sulfur yang tinggi yaitu diatas 500 ppm.  

"Kita mau sulfurnya tuh 50, nah ini sekarang lagi diproses dikerjakan oleh Pertamina. Kalau ini semua berjalan dengan baik, dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi dan juga pemberian subsidi yang tidak pada tempatnya," kata Luhut. 

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah masih terus membahas implementasi dari program campuran bioetanol untuk BBM.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan pihaknya masih berdiskusi mengenai program campuran bioetanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5% dulu atau 5%.

"Nah ini akan kita akselerasi, sedang dibahas ya, apakah goes to Bioetanol 5% atau E5 (Ethanol 5%) dulu, atau goes to Bioetanol 2,5% dulu, mungkin Pertamina sedang diskusi untuk hal ini, karena resource kita yang menyediakan bioetanol itu tidak banyak," kata dia.

(NIY)

SHARE