Ekonom Sebut Efisiensi Anggaran Pemerintah Perlu Ditopang Likuiditas Swasta
Langkah efisiensi anggaran pemerintah dapat mengurangi kebutuhan likuiditas yang sebelumnya dipenuhi oleh sektor korporasi domestik
IDXChannel - Efisiensi anggaran yang baru-baru ini dilakukan pemerintah menjadi sorotan analis. Kebutuhan dalam mendanai proyek nasional dipandang perlu ditopang oleh likuiditas swasta, saat pemerintah fokus dalam mengembangkan program prioritas.
Ekonom BCA Lazuardin Thariq Hamzah mengatakan likuiditas perusahaan swasta relatif melimpah, terlihat dari kenaikan alokasi investor korporasi ke surat berharga negara (SBN) hingga bursa saham sejak kuartal IV/2024.
Hal ini dinilai dapat menjadi peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam program pertumbuhan nasional.
“Langkah efisiensi anggaran pemerintah dapat mengurangi kebutuhan likuiditas yang sebelumnya dipenuhi oleh sektor korporasi domestik,” katanya dalam riset, dikutip Senin (24/2/2025).
Meskipun demikian, dengan target pertumbuhan ambisius serta ketersediaan likuiditas yang tampak cukup di sektor korporasi, Lazuardin menilai pemerintah tetap memiliki peluang untuk memanfaatkan surplus tabungan swasta guna mendukung pembiayaan program-programnya.
“Dengan target pertumbuhan yang masih ambisius dan likuiditas korporasi yang tampak melimpah, dapat saja terjadi bahwa pemerintah tergoda untuk lebih jauh mengakses kelebihan tabungan swasta ini,” kata dia.
Lebih lanjut, pendekatan kemitraan BUMN-swasta untuk menggarap proyek nasional, dinilai dapat membantu menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap berada di kisaran 5 persen.
Lazuardin menilai tingkat keberhasilan bergantung pada seberapa efektif pemerintah/lembaga negara dalam memberikan insentif kepada dunia usaha.
“Tergantung pada efektivitas sektor publik dalam memberikan insentif kepada dunia usaha agar berkontribusi cukup dalam menopang inisiatif pemerintah,” tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)