Ekonomi Digital Tumbuh Pesat, RI Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja Setiap Tahun
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat mencapai USD110 miliar pada tahun 2025.
IDXChannel - Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat mencapai USD110 miliar pada tahun 2025. Dengan kemajuan tersebut, Indonesia membutuhkan sebanyak 600.000 tenaga kerja digital setiap tahunnya hingga 2030.
Ketua Umum Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI), Ronald Ishak menyebut akan terjadi kekurangan tenaga kerja digital di Indonesia akibat dari kemajuan ini. Selain itu juga terdapat permasalahan mengenai kesenjangan skill digital.
"Di samping adanya kekurangan talenta digital ini terdapat juga permasalahan mengenai kesenjangan skill (kemampuan dan kemampuan talenta digital di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (22/7/2024).
Dalam upaya memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia di berbagai sektor industri sekaligus meningkatkan ekonomi dan standar kehidupan talenta digital Indonesia, APTDI mengumumkan kerjasama strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Ronald Ishak mengatakan asosiasi yang dipimpinnya merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang.
Dengan beranggotakan organisasi pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilful, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing, ia berharap APTDI bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi.
“(APTDI) menjadi sarana advokasi, berkontribusi pada transformasi digital, dan menjadi pendorong kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya,” kata Ronald.
“Kehadiran APTDI sebagai asosiasi naungan bagi pelaku pengembangan kapasitas talenta digital di Indonesia ini kami harapkan mampu menjadi angin segar yang membantu mengkonsolidasi dan bersama menumbuhkan potensi pengembangan bakat digital di Indonesia,” katanya.
Ketua Tim Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup memiliki kontribusi signifikan tidak hanya bagi industri digital, tetapi juga industri konvensional lainnya.
Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan adanya talenta digital dengan kualitas terdepan untuk membantu memicu transformasi digital dan perkembangan industri startup.
“Ini yang kemudian menjadi urgensi kehadiran APTDI sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari talenta digital Indonesia demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia,” katanya.
(SLF)